Tapi jujur saja, fakta ini juga semakin membuatku galau segalau-galaunya! Apa iya, aku nanti bisa jadi "Gajah Mada", mempersatukan keragaman berikut ego dari "kakak-kakak senior" yang menurutku semakin tampak nyata di depan mata, selama 70 hari di Kabuaran?
"Baiklah, aku masak Rawon spesial tetelan, buat kita semua pas 17 Agustusan nanti, mau?" Jawabku sambil menatap satu persatu semua "kakak-kakakku" yang duduk melingkar untuk meminta persetujuan mereka.
"Siap, Merdekaaaaaaaa!". Jawab mereka serempak sambil bertepuk tangan, entah apa maksudnya.
Beruntungnya, Desa Kabuaran yang berada di ketinggian khas pegunungan, mempunyai bentang alam yang luar biasa cantik! Benar-benar secantik Cece dan kakak-kakak anggota KKN-ku yang rerata memang pada mirip artis sinetron di tipi, hingga aku serasa healing saja sehari-harinya. Suer!
Padahal jujur saja, sebelumnya kami sempat under estimate dan ilfill lho dengan Desa Kabuaran ini, karena kami benar-benar tidak mempunyai informasi sedikitpun tentang desa ini!
Lho kok bisa!? Lokasi KKN kami yang ditetapkan sejak awal dan sudah kami survey sebelumnya, mendadak diganti tanpa alasan dan pemberitahuan, tepat di hari H, pas rombongan kami sudah berada di kantor Kecamatan untuk pelepasan oleh Pak Camat!
Celakanya, Desa Kabuaran sebagai pengganti, sepertinya saat itu juga tidak siap menerima kedatangan rombongan kami. Terbukti, beberapa kali lokasi posko kami dipindah, juga dengan alasan yang tidak jelas, sebelum akhirnya kami ditempatkan di rumah tamu sederhana milik keluarga Haji Hasan.
Jadinya bisa ditebak! Plan program kerja dan segala tetek bengek yang sudah kami persiapkan jauh-jauh hari benar-benar tidak terpakai! Duuuuh apa kabar komandan...!? Eh, si anak bungsu!?
Beruntungnya, lingkungan di posko kami, milik juragan sapi dan tembakau ini, sungguh memanjakan kami dengan view sekitar yang selayaknya villa untuk berlibur.
Selain dikelilingi kebun tembakau dan jagung dengan kontur berundak berlatar hutan pinus yang hijau menyegarkan, view sungai berbatu-batu raksasa di samping rumah dengan gemericik airnya yang jernih menenangkan, benar-benar sangat memanjakan dan ini sangat membantu psikis kami, terutama aku untuk lebih rileks dan fokus.
Belum lagi keunikan-keunikan alam Kabuaran yang hijau dan asri yang semakin membuatku tidak bisa melupakan kebesaranNya, hingga akhirnya aku dan teman-teman merasa lebih nyaman dan tenang mengabdi.