Bagi penggemar burung, hari Minggu di "kebun binatang keliling" Pasar Ahad ini serasa menikmati kepingan surga yang dikirim khusus kepada mereka. Bagaimana tidak!? Mereka bisa melihat-lihat sekaligus, menikmati kecantikan raga dan suara merdu kicauan beragam burung-burung Nusantara. Gratis tidak harus bayar!
Baca Juga: Â Pasar Tungging, Simalakama Pasar Rakyat "Berjadwal" Khas Urang Banjar
Dari burung-burung biasa seperti ribuan burung emprit atau Pipit dalam sangkar besar, beragam burung dara, burung kutilang, burung perkutut, beragam jenis burung jalak, murai batu, love bird sampai burung hantu dan banyak lagi lainnya yang saya tidak begitu tahu namanya.
Bahkan seringkali terlihat ada beberapa jenis burung yang sebelumnya saya belum pernah melihat wujudnya, sebagian besar mereka ini burung yang habitatnya di rawa-rawa dan relatif jarang diperjual belikan.Â
Tapi para penjualnya menyebut burung-burung hasil tangkapan langsung yang mereka jual, dagingnya memang biasa dikonsumsi masyarakat pesisir, jadi dijamin nyaman untuk dimasak jadi lauk makan dan yang terpenting bukan jenis burung yang sudah langka apalagi dilindungi.
Inilah salah satu sebab Pasar Ahad yang lokasinya hanya ratusan meter saja dari batas kota Banjarmasin dengan Kabupaten Banjar ini, disebut-sebut juga sebagai pasar tradisional terlengkap di seputaran Kota Banjarmasin yang masih bisa mempertahankan ketradisionalannya, sehingga sering menjadi rujukan masyarakat untuk mendapatkan barang atau produk tradisional "langka" yang sudah tidak ada dijual di pasar-pasar lain.
Tidak heran jika hari Minggu tiba, tidak hanya masyarakat seputaran Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar saja yang menjadikannya sebagai destinasi eduwisata belanja tradisional, tapi juga warga dari kota bahkan propinsi tetangga mulai anak-anak sampai pakayian alias kakek-kakek sama paninian atau nenek-nenek semua hadir! Â
Bahkan pada musim-musim tertentu ada saja turis-turis asing yang menginap di hotel depan pasar ikut berjejal di pasar ini.