Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jenazahnya Sudah Dimandikan?

29 Desember 2023   22:17 Diperbarui: 29 Desember 2023   22:37 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Masa Depan Kita Semua | @kaekaha

"Jenazahnya Sudah Dimandikan, Ka?"

Saya baru saja keluar dari rumah duka, ketika Supardi sahabat saya dan juga sahabat almarhum sewaktu sekolah SD dulu di kampung, tiba-tiba datang sambil tergopoh-gopoh menghampiri.

Antara kaget, tertegun dan setengah bingung, karena nggak menyangka dia bisa datang ke rumah duka, karena dia merantau jauh ke negeri seberang! Ada satu lagi yang membuat saya jadi kepikiran, yaitu pertanyaan Supardi, "jenazahnya sudah Dimandikan?"

Kita bertiga, Supardi, saya dan almarhum Yanto sudah bersahabat sejak kecil jadi ibaratnya "luar dalam" kita bertiga sama-sama kita ketahui dan pahami bersama. Keakraban kita bertiga sudah selayaknya saudara!

Tapi anehnya kok pertanyaan Supardi hanya menggunakan kata "jenazahnya" sebagai pengganti kata Yanto!? 

Apa iya si Pardi  sudah lupa sama nama Yanto sahabat kita yang barusan meninggal!? Nggak ah, nggak mungkin begitu!? Bukan Pardi yang lupa atau melupakan nama Yanto! Tapi memang begitulah cara Allah SWT mengingatkan kita, bagaimana dunia bekerja!

Begitu cepat dunia menuntun kita untuk sesegera mungkin melupakan apa saja dan siapa saja yang sudah tiada! Jadi kenapa kita harus ngotot melawan cara kerja dunia!? Biarlah dunia dan manusia meninggalkan dan melupakan  kita kapanpun mereka mau, karena itu memang sudah kodratnya! 

Terpenting, jangan sampai kita  meninggalkan dan melupakan Dzat yang Maha Kuasa atas diri kita dan alam semesta beserta isinya, disetiap hembusan nafas kita dan disetiap detak jantung kita!


Innalillahi Wainnailaihi Rojiun,
Allahumma Firlahu Warhamhu wa Afihi Wa'fu Anhu

Selamat jalan sahabatku, Suyanto! 

Salam matan Kota 1000 Sungai,
Banjarmasin nan Bungas!

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun