Pertama menjelajah bumi Kalimantan di awal milenium baru, saya banyak menemukan hal baru, unik dan tentunya sangat menarik di sekitar aktifitas saya sehari-hari yang pastinya membuat saya semakin jatuh cinta dengan keberagaman dan kekayaan tradisi budaya masyarakat nusantara. Salah satunya adalah kekayaan bahasa daerahnya.
Bahasa Banjar sebagai bahasa ibu Urang Banjar, sebagaimana layaknya entitas masyarakat melayu lainnya, ada beberapa bagian kosakata bahasanya yang mirip dan sama dengan bahasa Indonesia.
Baca Juga: Â Ini Beda Si Gendut "Adangan dan Hadangan"
Salah satunya yang unik adalah kata halang. Kata halang merupakan sebutan orang Banjar pahuluan alias Urang Banjar di kawasan Hulu Sungai untuk burung karnivora yang konon menjadi inspirasi lambang negara kita burung garuda. Ada yang tahu burung apa yang dimaksud?
Itulah burung Elang! Burung raksasa yang sering muncul dalam kisah-kisah cerita anak dan dongeng karena keperkasaannya di udara dan juga kepiawaiannya serta dominasinya pada teori rantai makanan dalam ekosistem di alam.
Jika masyarakat pahuluan di Banua Anam atau di enam kabupaten di Utara Kalimantan Selatan menyebutnya sebagai halang, maka bagi masyarakat Banjar Kuala yang secara umum tinggal di seputaran hilir sampai muara sungai, seperti kawasan Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Tanah Laut dan sekitarnya akan menyebut burung pemakan daging ini sebagai alang tanpa "h" di depan.
Hanya saja, jujur saya masih belum tahu untuk kata halang atau elang dan elang ini, mana yang kosakata original dan mana yang hasil adaptasi.Â
Salah satu jejak pengabadian kosakata halang ini bisa kita temukan pada nama salah satu kelurahan di Kota Pelaihari ibu kota Kab. Tanah Laut yang juga dikenal sebagai Bumi Tuntung Pandang, yaitu Kelurahan Sarang Halang.
Sejarah nama kelurahan Sarang Halang ini sudah pasti berhubungan dengan keberadaan pohon-pohon raksasa dan tinggi menjulang yang menjadi tempat burung elang membuat sarang dan berkembang biak di kelurahan yang dulunya juga dikenal sebagai lokasi perdagangan kayu Ulin alias kayu besi tersebut.