Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Kelezatan Kupang Lontong di Antara Persahabatan "Orang-orang Pabrik"

12 November 2024   20:09 Diperbarui: 14 November 2024   08:47 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlebih lagi setelahnya, saya harus hijrah ke luar pulau! Sebuah "langkah besar" yang saat itu bagi sebagian besar teman dan kerabat, dianggap keputusan yang kelewat ekstrem. Apalagi setelah mereka mengetahui kalau saya akhirnya benar-benar "kecantol" Galuh Banjar alias gadis Banjar...ha...ha...ha...!

Nah untuk urusan menikahi gadis Banjar ini, ada tradisi unik khas persiapan pernikahan dalam adat budaya Banjar yang saya spill dalam artikel berjudul Tradisi Jujuran, "Hadiah" untuk Meminang Gadis Banjar yang Unik dan Katanya Mahal. Klik saja kalau tertarik atau penasaran dengan tradisi budaya pernikahan ala Urang Banjar.

Kecantol Galuh Banjar, Semakin Cinta dengan Kalimantan | @kaekaha
Kecantol Galuh Banjar, Semakin Cinta dengan Kalimantan | @kaekaha

Karena waktu sign in kerja dulu dimulai dengan baik-baik, maka saat resign-pun juga harus baik-baik, itu prinsip bagi saya! 

Salah satunya, saya praktikan dengan mengajukan surat pengunduran diri jauh-jauh hari, setidaknya (minimal) satu bulan sebelumnya. Tapi saat itu saya memilih 3 bulan sebelumnya, karena saya tahu betul betapa repotnya mengurusi hajat hidup orang sepabrik yang pastinya tidak bisa tiba-tiba ditinggalkan!

Tapi, mungkin karena "kulonuwun" dan "pamit" saya secara formal, semua prosesnya sejak awal ada di dalam lingkungan divisi atau departemen kerja saya sendiri, jadi dari luar kesannya silence dan tiba-tiba duaaaaaaar!

Akhirnya meletus juga dan hebohnya luar biasa! Harap maklum, orang terkenal...he...he...he...! Bagaimana nggak terkenal, lha wong setiap hari harus ngurusi hajat hidup orang se-pabrik yang jumlahnya ribuan orang?

Tapi, tidak ada momen seremonial khusus yang saya persiapkan untuk menandai perpisahan profesional pertama saya dengan teman, sahabat, termasuk dengan supporting team dan jajaran manajerial di departemen saya saat itu, selain momen istimewa dengan saling mengikhlaskan dan memaafkan. Jadi yaaaa, nggak kenal donat apalagi pizza untuk resign saya, kecuali...

Ya, kecuali momen perpisahan saya dengan 2 sahabat karib selama bekerja, yaitu Om Liliek dan Om Teddy yang awalnya, karena persiapan "project akreditasi ISO" kami disatukan secara intensif siang-malam dalam sebuah grup kerja dan diskusi yang akhirnya kami beri nama "Orang-orang Pabrik".

Sebuah nama yang menurut kami cukup eksentrik dan muncul karena terinspirasi dari kisah novel karya Ahmad Tohari, Orang-orang Proyek kesukaan saya. Terkhusus, idealismenya si- Kabul, tokoh utamanya yang saat itu sangat relevan bagi kepentingan kami bertiga.

Novel Orang-orang Proyek Karya Ahmad Tohari | Pinterest
Novel Orang-orang Proyek Karya Ahmad Tohari | Pinterest

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun