Belajar bersama Pak De memang selalu ngangeni. Belajar sambil bermain dengan model permainan-permainan yang selalu baru, membuat kami senang dan nyaman untuk mempelajari hal-hal yang baru. Terutama tentang kekayaan alam dan budaya Nusantara, hingga setiap harinya kami serasa dibawa keliling Indonesia, sama Pak De!
Tidak hanya duduk manis untuk mendengarkan beliau berkisah saja kami juga diajak  untuk ikut terlibat langsung di setiap aktifitas yang kita lakukan dalam proses belajar.
Seperti saat kita dikenalkan beliau dengan peta Indonesia dan dunia melalui buku Atlas. Saat itulah untuk pertama kalinya kami mengenal istilah skala.Â
Hingga akhirnya, saya bisa menggunakannya, untuk memindahkan gambar peta Pulau Kalimantan di atlas ke dalam kertas manila berukuran poster yang beberapa puluh kali lebih besar. Senang sekali rasanya saat itu, bisa menyelesaikan tugas dari Pak De!
Begitu juga ketika beliau memperkenalkan kami dengan beragam layang-layang nusantara. Terutama Kaghati Kolope, layang-layang tertua di dunia dari Pulau Muna, Sulawesi Tenggara yang menurut Pak De usianya sudah lebih dari 4000 tahun.
Tidak hanya sekedar membayangkan saja, kami dilatih langsung sama beliau membuat layang-layang tradisional yang benar-benar bisa terbang ke angkasa.
"Le, bahan membuat layangan nanggalan dan lain-lainnya sudah siap?" Tanya Pak De, kepadaku sebagai ketua kelas yang dua hari lalu memang di serahi tugas untuk mengkoordinir pengumpulan bahan untuk praktik pembuatan layang-layang nusantara.
Menurut Pak De, kita akan praktik membuat tiga jenis layang-layang tradisional raksasa nan unik khas Indonesia yaitu, Layangan Nanggalan dari Jawa Timur, Kalayangan Dandang dari Kalimantan Selatan dan Layang-layang Kuau Raja khas Riau dan dari sinilah awal mula kami menjadi terinspirasi bahkan mungkin terobsesi dengan petuah -petuah bijak Pak De.
"Layang-layang tradisional kita ini sudah cukup langka le! Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan melestarikannya!?"
"Jika kalian tekun dan bersungguh-sungguh untuk melestarikannya, Insha Allah, jangankan hanya keliling Indonesia, keliling duniapun layang-layang ini sanggup membawamu terbang! (BDJ191124)
Salam matan Kota Tua 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas?