Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Relevansi Pentingnya Tes Buta Warna Sejak Dini dalam Proses Pembelajaran Berdiferensiasi ala Kurikulum Merdeka

31 Mei 2023   22:36 Diperbarui: 31 Mei 2023   22:40 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak Belajar Menjadi Koki Pizza | @kaekaha

Di Indonesia label "tidak buta warna" menjadi persyaratan wajib dan mutlak di semua jurusan pendidikan tinggi berbasis ilmu eksakta (teknik, kedokteran dll) dan juga bidang pekerjaan yang linier dengannya, termasuk program kedinasan milik pemerintah, termasuk TNI-Polri, tapi anehnya sampai saat ini, tidak ada mekanisme atau prosedur aturan baku dan resmi untuk mengedukasi masyarakat agar sejak dini prepare, memahami pentingnya tes buta warna sejak dini, apalagi melakukan tes buta warna sejak dini kepada anak-anaknya.

Akibatnya!? Fenomena puncak gunung es para penyandang buta warna yang tersesat perjalanan hidupnya karena salah memilih cita-cita, akibat terlambat mengetahui dan menyadari sebagai penyandang buta warna yang pastinya include dengan berbagai "keterbatasan" yang menyertai, akan semakin besar dan banyak! 

Idealnya sih, tes buta warna dilakukan jauh-jauh hari sebelum memilih sekolah/kampus idaman. Sejak dini, sejak anak-anak bisa mengenal angka, huruf dan tentunya warna yang menjadi elemen alat tes buta warna yang biasa disebut sebagai Ishihara Plate atau piring Ishihara, tentu bagus lagi!

 

Piring Test Ishihara Klasik, Angka Berapa Saja yang Anda Lihat? | idntimes.com
Piring Test Ishihara Klasik, Angka Berapa Saja yang Anda Lihat? | idntimes.com

Tes buta warna sangat penting untuk membantu orang tua, anak-anak, sekolah dan tentunya juga pemerintah untuk memetakan blueprint potensi anak-anak (Indonesia), sekaligus merencanakan dan mengarahkan roadmap paling efektif dan efisien mereka untuk menuju cita-citanya masing-masing

Singkatnya, praktik tes buta warna sejak dini ini bisa menyelaraskan antara potensi diri, minat, kemampuan dan kebutuhan, bahkan juga cita-cita! Tentu fakta ini selaras dengan prinsip model pembelajaran berdiferensiasi!

Begini ilustrasinya!

Si-Budi, sejak kecil ingin sekali menjadi teknisi pesawat terbang, karena kekagumannya kepada sang ayah,  sosok teknisi pesawat terbang senior yang tampak gagah, pintar dan bersahaja, plus bisa keliling dunia gratis pula.

Karena cita-citanya itu, sejak kecil atau setidaknya (minimal) sejak SLTA, Budi sudah mulai menyusun roadmap perjalannya untuk menggapai cita-cita menjadi teknisi pesawat terbang, seperti memilih sekolah kejuruan atau  SMA yang jurusannya relevan dengan pekerjaan teknisi pesawat, begitu juga jurusan kuliahnya! Tentu jadi tidak nyambung kalau cita-citanya teknisi pesawat tapi sekolahnya di jurusan masak-memasak atau tata boga! Betul?

Inovasi Piring Ishihara Terbaru Berbentuk Wajah Tokoh Terkenal. Bisa Mengenalinya? | intisari.grid.id/optical express
Inovasi Piring Ishihara Terbaru Berbentuk Wajah Tokoh Terkenal. Bisa Mengenalinya? | intisari.grid.id/optical express

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun