Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Ngonten" Edukasi Buta Warna untuk Memberdayakan Para Penyandangnya

13 Mei 2023   22:51 Diperbarui: 13 Mei 2023   23:00 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Piring Test Ishihara Klasik, Angka Berapa Saja yang Anda Lihat? | idntimes.com

Sayangnya, masyarakat dunia saat ini lebih tertarik aplikasi media sosial yang berisi konten video dari pada tulisan atau artikel. 

Inilah tantangan paling aktual bagi kreator konten, terutama konten kreator seperti saya yang "dibesarkan"  oleh konten tulisan, bukan konten audio visual yang diantara keduanya jelas-jelas mempunyai karakteristik yang berbeda.


Memang harus diakui, konten video di media sosial saat ini memang jauh lebih menggoda. Berbanding terbalik dengan semakin merosotnya page view artikel blog secara umum, termasuk artikel saya ya! He...he...he... Tren penonton video singkat saya di YouTube justeru meningkat sangat tajam. Padahal untuk menonton video kan perlu koneksi internet yang bagus seperti jaringan IndiHome, internet provider terbaik besutan Telkom Indonesia.

Belajar dari fakta ini, saya dan juga anda harus move on dari zona nyaman.  Saya yang hanya biasa  ngonten artikel saja, harus segera memulai ngonten audio visual alias foto dan video agar dinamika pesan-pesan humanis edukasi tentang buta warna terus bisa dilanjutkan dengan cara yang jauh lebih efektif dan efisien, dengan jangkauan yang jauh lebih luas.

Alhamdulillah, memulai dengan konten foto-foto edukatif yang lebih cepat dan mudah dipahami maksudnya, saya juga berusaha belajar membuat konten video edukatif tentang buta warna yang jauh lebih menarik dan bisa posting secara reguler, sehingga pesan-pesan penting dan informasi bermanfaat dalam videonya bisa tersampaikan kepada pemirsa lebih cepat dan masif, sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. 

Cita-cita saya selanjutnya, ingin mempunyai situs aplikasi berbasis internet yang didalamnya berisi berbagai hal terkait edukasi buta warna secara lengkap yang diasuh dan diawasi oleh dokter spesialis mata tanpa dipungut biaya alias gratis tis!

Didalamnya, seluruh pengakses bisa melakukan tes buta warna secara mandiri dari rumah atau dari mana saja, kapan saja selama 24 jam full non stop yang hasilnya bisa detail, termasuk kalau buta warna parsial, parsialnya di warna apa, secara real time dan bisa dicetak jarak jauh. Selain itu juga bisa berkonsultasi dengan dokter mata baik melalui pesan maupun on call.

Semoga bermanfaat!

Salam matan Kota 1000 Sungai,
Banjarmasin nan Bungas!


Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun