Tidak hanya itu, momentum ini juga menjadi golden time yang tepat untuk mengenalkan mereka kepada seluk beluk seni kliping, berikut ragam fungsi dan manfaatnya. Seperti kita pahami, seni kliping bisa menjadi proses berliterasi secara aktif dan menyenangkan bagi anak-anak.Â
Secara tidak langsung, anak-anak dikondisikan untuk gemar membaca, karena untuk menyeleksi obyek bahan kliping mereka setidaknya harus membaca satu-persatu judul berita.
Selain itu, seni kliping juga akan melatih anak-anak untuk bertanggung jawab, teliti, kreatif dan mengembangkan naluri berestetika
Tahapan Seni Kliping
Untuk menyelesaikan "mega proyek" ini, kami biasanya memang harus berbagi tugas dan peran secara bergantian biar tidah jenuh dan membosankan.
Tugas pertama adalah sortir koran, yaitu proses screening besar yang akan memisahkan lembaran kosong dan lembaran isi.
Lembaran kosong maksudnya, tidak ada artikel yang masuk kriteria untuk dikliping didalamnya, sedangkan pengertian lembaran isi merupakan kebalikannya.
Biasanya kategori lembaran isi yang masuk dalam seni kliping saya adalah karikatur dan serial komik, serta artikel atau berita dengan tematik humaniora, alam dan lingkungan, sosial, seni, budaya hukum, olahraga dan pariwisata.
Selanjutnya, untuk tugas kedua adalah klasifikator, yang tugasnya kodifikasi artikel sesuai dengan tematik, sehingga lembaran isi yang telah disortir akan dipilah-pilah dan diletakkan sesuai dengan klasifikasi temanya.
Baca Juga : Â Tren Outfit Jersey Bola di Masjidil Haram, Makkah
Berikutnya, tugas ketiga adalah pemotong obyek kliping. Tugas ini memerlukan kemampuan analisa estetis dan ketelitian, harus bisa menentukan lebar frame yang pas dari masing-masing obyek artikel yang akan dipotong, sekaligus tidak boleh "kelewatan" memberi label hari dan tanggal terbit artikel yang baru dipotong.
Untuk tugas terakhir atau tugas keempat adalah layouter sekaligus sebagai tukang tempel (tempeler? he...he...he...). Biasanya ini tugas saya, karena tugas ini menurut anak-anak saya agak berat, selain harus punya insting estetis untuk menentukan orientasi kertas harus landscape atau portrait, hasil akhirnya harus sesuai dengan "selera saya", bapaknya! He...he...he...
Nah, kriteria terakhir ini yang paling repot, kata anak-anak...he...he...he...