Gara-gara bola tendangannya yang langsung masuk ke gawang Uruguay, sekaligus "menaklukkan" tim kuat yang baru saja memenangkan medali emas Olimpiade Perancis 1924 itulah, nama olympic goal akhirnya disematkan media khusus untuk gol-gol yang proses terjadinya dari tendangan sudut secara langsung tanpa sentuhan tambahan dari pemain lainnya.
Tapi uniknya, di sepanjang sejarah penyelenggaraan Olimpade sendiri, olympic goal baru sekali terjadi. Itupun terjadi justeru di cabang sepakbola putri pada Olimpiade London 2012, setelah Megan Rapinoe, gelandang serang timnas putri Amerika Serikat, mencetaknya dalam pertandingan melawan Kanada.
Baca Juga : Â Bertemu Bintang Sepakbola di Masjidil Haram
Sedangkan di sepanjang penyelenggaraan Piala Dunia, olympic goal juga baru sekali terjadi, yaitu pada putaran final Piala Dunia 1962 di  Chili. Saat itu, gelandang serang timnas Kolombia, Marco Tulio Coll Tesillo atau lebih dikenal sebagai Marco Coll, mencetak olympic goal saat Kolombia bertanding melawan USSR atau Uni Soviet yang saat itu sedang diperkuat oleh salah satu penjaga gawang terbaik dunia sepanjang masa, Lev Yashin. Nah lho!
... dan ternyata, timnas Indonesia juga pernah lho sekali merasakan pahitnya olympic goal! Tepatnya pada Piala AFF 2018. Pada laga melawan Thailand tersebut, timnas Indonesia terpaksa harus gigit jari setelah takluk 4-2, salah satunya oleh cantiknya olympic goal "karya" bek kiri pasukan Gajah putih, Korrakot Wiriyaudomsiri pada menit ke-38 ... Wooooow!
Keren kan, pernak-perniknya fenomena olympic goal!?
Semoga Bermanfaat!
Salam Matan Kota 1000 Sungai
Banjarmasin nan Bungas!Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H