Hanya saja, asumsi ini untuk saya pribadi dan mungkin juga untuk anak-anak  yang pernah sebaya dengan saya pada era 80-an atau sebelumnya yang pernah begadang sambil kemulan sarung, ndodok di belakang atau di depan kelir yang sama-sama asyiknya untuk menikmati indahnya suluk dan tentunya ketangkasan Ki dalang saat memainkan serta memerankan masing-masing karakter wayang kulitnya.
Walaupun begitu, saya tetap berharap, Â kehadiran film Satria Dewa: Gatotkaca ini tidak hanya menjadi pembuka atau pintu masuk menuju semesta Satria Dewa Universe sebagai media hiburan semata.
Tapi, bisa juga menjadi pintu masuk atau bahkan "jembatan" bagi para milenial atau siapa saja untuk kembali masuk dan merasa perlu nguri-uri budaya pewayangan yang sarat dengan kearifan warisan leluhur.
Semoga Bermanfaat!
Salam Matan Kota 1000 Sunngai,
Banjarmasin nan Bungas!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H