Untuk berjualan di pasar terapung, berangkatnya mereka biasa menghanyutkan jukung atau perahu kecil khas Banjar yang dinaiki bersama barang dagangannya tersebut mengikuti arus air menuju hilir, lokasi pasar terapung. Syukur-syukur bertemu kelotok atau perahu agak besar bermesin tempel yang sedang jalan searah dan bersedia menarik mereka.
Tapi ada juga yang berangkat secara berombongan dan sengaja membayar pemilik kelotok untuk menarik jukung para pedagang dari kampung atau desa masing-masing sampai ke lokasi Pasar Terapung. Biasanya, cara ini pula yang dipakai para pedagang untuk pulang ke arah hulu.Â
Formasi unik yang dibentuk oleh rombongan jukung para pedagang pasar terapung saat berangkat dan atau pulang berjualan dengan cara mengikatkan seutas tali pada bagian ujung masing-masing jukung dalam satu rombongan yang ditarik oleh kelotok inilah yang biasa disebut dengan jukung barenteng.
Formasi ini jelas menunjukkan indahnya kebersamaan, indahnya tolong menolong dalam kebaikan. Inspiratif bukan, ketika yang besar dan kuat ikhlas menolong yang kecil dan atau yang lemah?
Semoga bermanfaat!
"Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan 1443 H"
Salam matan Kota 1000 Sungai,
Banjarmasin nan Bungas!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H