Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Hablumminannas dan Tali-temali Tradisi Kesalehan Sosial Khas Pasar Terapung, Lok Baintan

20 April 2022   02:01 Diperbarui: 20 April 2022   12:00 2492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjaga Hubungan Baik dengan Sesama Pedagang Pasar Terapung | @kaekaha

Untuk berjualan di pasar terapung, berangkatnya mereka biasa menghanyutkan jukung atau perahu kecil khas Banjar yang dinaiki bersama barang dagangannya tersebut mengikuti arus air menuju hilir, lokasi pasar terapung. Syukur-syukur bertemu kelotok atau perahu agak besar bermesin tempel yang sedang jalan searah dan bersedia menarik mereka.

Tapi ada juga yang berangkat secara berombongan dan sengaja membayar pemilik kelotok untuk menarik jukung para pedagang dari kampung atau desa masing-masing sampai ke lokasi Pasar Terapung. Biasanya, cara ini pula yang dipakai para pedagang untuk pulang ke arah hulu. 

Formasi unik yang dibentuk oleh rombongan jukung para pedagang pasar terapung saat berangkat dan atau pulang berjualan dengan cara mengikatkan seutas tali pada bagian ujung masing-masing jukung dalam satu rombongan yang ditarik oleh kelotok inilah yang biasa disebut dengan jukung barenteng.

Formasi ini jelas menunjukkan indahnya kebersamaan, indahnya tolong menolong dalam kebaikan. Inspiratif bukan, ketika yang besar dan kuat ikhlas menolong yang kecil dan atau yang lemah?


Semoga bermanfaat!

"Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan 1443 H"

Salam matan Kota 1000 Sungai,

Banjarmasin nan Bungas!

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun