Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Balai Hakey, Jejak Tua Tradisi Toleransi Suku Dayak Ma'anyan-Suku Banjar yang Tetap Aktual

17 April 2022   23:23 Diperbarui: 17 April 2022   23:26 2487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Anak-anak Suku Dayak | @kaekaha

Baca Juga :  Balada "Warung Sakadup", Sisi Unik nan Menggemaskan Ramadhan di Kota 1000 Sungai

Bahkan menurut Datuk Cendikia Hikmadiraja Kesultanan Banjar yang juga pengajar di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Taufik Arbain, relasi intens Urang Banjar dengan Orang Ma'anyan ini telah terjadi di abad-abad awal politik dakwah Kesultanan Banjar yang mengirimkan para pendiaspora dakwah memasuki pedalaman selain kepentingan perluasan wilayah (ekspansi) di kawasan pedalaman Tamiang. 

Melanjutkan relasi intens pada periode sebelumnya sebagaimana riset Pradiptajati dan Nicolas Brucato ahli genetik dari Universitas Toulouse Prancis, peneliti DNA orang Madagaskar yang menemukan komposisi prosentase genetikanya, campuran Melayu Banjar dan Ma'anyan masing-masing 75 : 15 persen.

Kretaifitas Masyarakat Suku Dayak | @kaekaha
Kretaifitas Masyarakat Suku Dayak | @kaekaha

Maknanya, kehadiran tradisi bertoleransi dalam wujud balai hakey telah ada sejak beratus-ratus tahun silam dan luar biasanya sampai sekarang dan seterusnya akan tetap aktual, karena sejatinya bukan hanya jejaknya saja yang sekarang masih bisa terlihat, tapi sosok asli nan megah balai hakey sampai saat ini masih bisa dilihat, masih bisa dirasakan dan tentunya masih terus menginspirasi dunia bagaimana bertoleransi yang adil dan proporsional!  

Di daerah Kecamatan Paju Epat, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, pembangunan balai hakey  masih terus dilaksanakan seiring persiapan upacara besar Ijambe/Ijame, yaitu upacara kematian khas masyarakat Suku Dayak Ma'anyan. Tertarik untuk menjadi saksi warisan tradisi toleransi tertua yang masih ada dan terdokumentasi dengan baik ini? Yuk jalan-jalan ke Kalimantan...

Semoga bermanfaat!

"Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan 1443 H"

Salam matan Kota 1000 Sungai, 

Banjarmasin nan Bungas! 

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun