Uniknya, meskipun menggunakan kata Ahat untuk menyebut hari pertama dalam sepekan sebagai padankata dari kata Minggu, tapi untuk menyebut periode tujuh hari atau sekarang kita kenal dengan seminggu, Urang Banjar menyebutnya sebagai sepekan, bukan seahat.
Hanya saja sayangnya, seperti yang terjadi pada  masyarakat Jawa yang menyebutnya sebagai Akad dan di lingkungan masyarakat Melayu lainnya di Indonesia yang sejak dulu terbiasa menyebut hari pertama dalam sepekan sebagai Ahad atau Ahat, sekarang penyebutannya sudah sangat jarang terdengar dalam komunikasi sehari-hari, terlebih dikalangan remaja.Â
Kalaupun sesekali terdengar, kosakata Ahat ini pasti di tuturkan oleh pakayian (kakek-kakek) atau paninian (nenek-nenek) yang sudah lanjut usia dan atau dituturkan oleh masyarakat di kampung-kampung yang relatif jauh dari perkotaan, sehingga kesannya menjadi sangat kuno dan ndeso!
2. Sanayan/SenayanÂ
Sanayan inilah kosakata nama hari dalam bahasa Banjar yang menurut saya paling unik, karena mirip dengan nama salah satu kawasan di ibu kota Jakarta yang di dalamnya terdapat komplek fasilitas olahraga nasional terbesar di Indonesia, Senayan. Â
Sama persis dengan nama hari-hari lainnya, nama hari kedua dalam sepekan ini juga diserap dari bahasa Arab, Itsnaini.yang bisa dimaknai sebagai kedua.Â
Meskipun sama-sama diserap dari bahasa Arab, tapi penulisan dan juga pelafalan dalam bahasa Banjar untuk hari kedua dalam sepekan ini sedikit berbeda dengan pelafalan dalam bahasa Indonesia Senin, maupun bahasa Jawa Senen. Kalau boleh tahu, apa ya lafal dalam bahasa daerahmu?
Uniknya lagi, karena dalam bahasa Banjar terdapat dua kelompok besar dialek dalam melafalkan Bahasa Banjar, yaitu dialek Banjar Hulu dan Banjar Kuala, maka kedua dialek ini juga akan melafalkan kosakata Sanayan secara berbeda.
Jika dialek Banjar hulu di pakai oleh masyarakat Banjar di seputar kawasan Banua Anam yang meliputi enam kabupaten di bagian utara Kalimantan Selatan, maka dialek Banjar Kuala di pakai oleh masyarakat Banjar di sekitaran Banjarbakula, yaitu Kota Banjarmasin dan beberapa kabupaten/Kota yang mengelilinginya.
Jika anda menemukan kosakata Bahasa Banjar dengan tulisan maupun pelafalan seperti kanyang (kenyang), parut (perut), kantut (kentut), saikung (seekor/seorang), sabuting (satu ; bilangan untuk benda) dan juga Sanayan (Senin) itu artinya sekungkinan besar anda bertemu dengan Bahasa Banjar dengan dialek Banjar Hulu.Â
Begitu juga sebaliknya, jika anda bertemu dengan kosakata Senayan (Senin), sebuting dan seikung, itu artinya kemungkinan besar anda bertemu dengan Bahasa Banjar dengan dialek Banjar Kuala. Â