"Like father like son!"
Saya yakin peribahasa berbahasa Inggris di atas sudah sangat familiar bagi kita semua, meskipun bahasa Inggris bukanlah bahasa pergaualan apalagi bahasa ibu kita semua, masyarakat nusantara.
Peribahasa like father like son ini kalau dalam budaya per-peribahasaan kita, mempunyai makna paling dekat dengan peribahasa "buah jatuh tak jauh dari pohonnya" yang secara umum bisa dimaknai sebagai anak pasti tidak jauh beda dengan orangtuanya.
Baca Juga : Â Nggak Sengaja Ngoleksi Voucher Pulsa "Jadul", Ternyata Lumayan Lho Hasilnya!
Sepertinya memang peribahasa like father like son inilah yang paling tepat untuk menggambarkan seberapa dekat kesamaan hobi saya dan bapak saya.Â
Setidaknya ada 3 kesamaan hobi utama antara saya dengan bapak, yaitu berkebun, bermain dan menikmati musik, serta membaca!
Jujur saya akui, ketiga hobi utama saya di atas sepertinya memang turun dari bapak, jadi sangat identik dengan dua peribahasa di atas, like father like son dan "buah jatuh tak jauh dari pohonnya".Â
Bagaimana tidak, puluhan tahun saya bergelut dengan aktifitas berkebun bersama beliau, wajar jika kemudian ketika kembali bersentuhan dengan segarnya hijau dedaunan, juga "harumnya" bau humus yang tersiram air, plus kompos daun dan juga kotoran unggas lebih mudah membuat saya bahagia daripada aktivitas lain-lainnya!
Di sela-sela aktivitas berkebun yang sejatinya tidak pernah membosankan, beliau yang jagau (jago: bhs banjar) alias piawai memainkan beragam alat musik tiup (aerofon) dan kebetulan juga penggemar berat band-band rock n roll era 60 sampai 70-an, setiap hari tidak bisa lepas dari sound-sound gahar di zamannya tersebut, yang menurut beliau akan bermanfaat untuk memacu adrenalin, para pekebun seperti beliau. Waaauuuw!
Baca Juga :Â Mengenal Alat Musik Dayak Sape' dan Keledi, Instrumen "Sound of Borobudur" dari Kalimantan