Dibawah kepemimpinan panglima perang Khalid bin Walid, pasukan muslimin yang didalamnya didominasi oleh para tabi'in dan beberapa golongan sahabat yang tersisa, termasuk sahabat Zakaria bin Yahya, akhirnya benar-benar bisa menundukkan Hira' yang saat itu dibawah kepemiminan Abdul Masi bin Nufaila Al-Uzdiya.
Baca Juga : Â Menjadikan Setiap Detik Waktu Kita Bernilai Ibadah
Persis seperti penuturan Rasulullah, Syaima binti Nufaila Al-Uzdiya perempuan cantik bercadar hitam yang juga adik kandung Abdul Masi, benar-benar keluar dari pintu gerbang untuk menyerahkan diri kepada pasukan muslimin dengan menggunakan unta merah.Â
Melihat situasi ini, Zakaria bin Yahya yang telah menunggu momen ini sejak bertahun-tahun silam atau sejak Rasulullah mengisahkan gambaran perang Hira' ini lansung menangkap tali kekang unta merah yang dikendarai Syaima. Zakaria bin Yahya langsung menawan Syaima dan menyeru kepada semua pasukan muslimin, kalau Syaima adalah bagian dari harta rampasan perangnya.
Melihat kejadian ini, pasukan muslimin yang sebagian besar golongan tabiin dan tidak mengetahui kronologi permintaan Zakaria bin Yahya kepada Rasulullah terkait Syaima, jadi mempertanyakan ulah Zakaria bin Yahya tersebut.
"Rasulullah sudah memutuskan Syaima memang menjadi tawananku"Â Jawab Zakaria bin Yahya kepada semua pasukan muslim yang ada disitu, termasuk Panglima perang Khalid bin Walid yang juga mengaku tidak tahu menahu dengan pengakuan Zakaria bin Yahya tersebut.
Baca Juga : Â Kojima Solusi Praktis Gaya Hidup Sehat ala Rasulullah
Beruntung diantara pasukan muslimin ada dua orang dari golongan sahabat yang masih mengingat peristiwa di masjid saat Rasulullah menyetujui permintaan Zakaria bin Yahya menjadikan Syaima sebagai bagian harta rampasan perang atau tawanannya, yaitu sahabat Muhammad bin Maslamah dan Muhammad bin Bisyr yang akhirnya memberi kesaksian untuk klaim dari Zakaria bin Yahya tersebut.
Akhirnya, Syaima binti Nufaila Al-Uzdiya benar-benar menjadi tawanan Zakaria bin Yahya. Sesaat setelah sang adik menyerahkan diri kepada pasukan muslimin,  Abdul Masi bin Nufaila Al-Uzdiya akhirnya menerima perdamaian dan ingin menebus adiknya yang ditawan oleh  Zakaria bin Yahya.
Disinilah kejadian lucu itu terjadi. Ketika Abdul Masi menanyakan kepada Zakaria bin Yahya, berapa harga tebusan untuk adiknya Syaima binti Nufaila? Dengan percaya dirinya, Zakaria bin Yahya yang tidak bisa membaca, menulis dan berhitung langsung menyebut angka 100 Dirham untuk menebus Syaima binti Nufaila.
Baca Juga : Â Kisah "Dilema Delima" Ali bin Abi Thalib, Mengungkap Keajaiban Sedekah