Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kisah Penjual Susu, Pewaris Kesalehan Khalifah Umar bin Abdul Aziz

15 April 2021   07:55 Diperbarui: 15 April 2021   08:17 4046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

"Ibu, Kalifah Umar pasti marah kalau mengetahui ibu mencampur susu itu dengan air" Jawab si gadis

"Anakku, Umar tidak akan tahu kita mencampur sedikit air pada susu itu" Jawab si ibu lagi sambil menyuruh si gadis untuk segera melakukan perintahnya.

"Kalau Kalifah Umar tidak tahu, bagaimana dengan Tuhannya Umar, Ibu?" Sambil menangis, anak gadis itu berusaha memegang tangan kedua ibunya, ternyata demi melihat linangan airmata anak gadisnya, hati si ibu akhirnya luluh dan ikut meluluhkan air mata saat memeluk anak gadisnya yang saliha.

Baca Juga :  Kisah Qadi Abu Bakar Berjodoh dengan Pewaris Berlian Temuannya

Mendengar jawaban dari anak gadis penjual susu kepada ibunya sambil berisak tangis tersebut, Khalifah Umar bin Khatab yang dari awal mendengar secara jelas kronologi percakapan keduanya, langsung bergegas pulang dan pada tengah malam itu langsung membangunkan semua anak lelakinya untuk ditawari nikah.

Umar beranggapan, tangisan anak gadis penjual susu kepada ibunya saat menyebut nama Tuhannya merupakan bentuk  tanda kejujuran tertinggi seoarang anak manusia. Ini nilai bobotnya sangat besar di hadapan Allah SWT dan sangat baik untuk keluarga dan anak keturunannya nanti.

"Siapa yang mau menikah dengan gadis saliha anak penjual susu" Tanya Umar kepad anak-anak lelakinya yang baru saja bangung dari lelap tidurnya.

 Untuk sesaat, semua diam dan tidak ada jawaban dari anak-anaknya yang sepertinay masih belum lengkap betul kesadarannya, apalagi ditawari untuk nikah malam ini juga dengan gadis yang sama sekali tidak mereka kenal.

"Kalau tidak ada yang mau nikah, aku sendiri yang akan menikahi gadis jujur ini!" Tambah Umar lagi memberi ultimatum. 

Tiba-tiba Ashim, salah satu putra Umar yang belum genap berumur 20 tahun mengangkat tangan dan bersedia dinikahkan dengan anak gadis penjual susu yang dimaksud ayahnya.

"Saya ayah, saya mamu menikahi gadis jujur anak penjua susu itu sebagai bentuk bakti saya kepada ayah" Jawab Ashim mantab tanpa ragu sama sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun