Akupun tiba-tiba membisu, mulut serasa terkunci ketika melihat wajah teduh Rina yang juga hanya diam dan menunduk ketika istriku dengan berapi-api mulai  menguliti kebejatan setan tampan yang ternyata anak dari Rina dan juga dinamainya Hendra!
"Astaghfirullah! Dosa apa ini!? Ini semua tidak boleh terjadi ..."Â Rina tiba-tiba menjerit histeris setelah istriku selesai bicara dan kali ini aku berusaha menegakkan kepala untuk melihat ekspresi wajah ketakutan Rina yang sama sekali tidak kusanka-sangka.
"Hendra anakku, tidak boleh menikah dengan anakmu Hend! Karena Hendra itu juga anak kandungmu!"Â Seketika tubuhku benar-benar limbung, lunglai layaknya tanpa tulang.Â
Saat itu aku tidak tahu lagi siapa yang berteriak histeris memecah keheningan malam itu, setelah Rina membongkar kisah masa lalu kami. Menguliti semua kebodohan dan sikap pengecutku.Â
"Dia hebat dan mirip sekali dengan abah"Â Kata-kata Rosa ini tiba-tiba kembali memenuhi ruang batinku, meremukkan semua sendi-sendi kesadaranku yang seketika seperti terhisap kedalam ruang dan waktu yang sama sekali tidak kukenali .
Semoga bermanfaat!
Salam dari Kota 1000 Sngai, Banjarmasin nan Bungas!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H