Aku yang saat itu sebenarnya juga baru saja duduk santai di teras belakang rumah untuk menikmati tingkah itik-itik peliharaanku bercengkerama dengan sesamanya di habitat rawa-rawa yang selayaknya halaman belakang kami sambil menyeruput teh tawar hangat kesukaanku, seperti disambar petir jutaan volt!
"Maafkan Oca bah!"Â
Sekali lagi aku masih berharap ucapan gadis cantikku ini hanya dalam mimpi. Aku sama sekali tidak berharap semuanya benar-benar nyata dan terjadi pada gadisku.
Tapi ...
Rosa terus menangis dengan mencium kakiku, sementara kedua tangannya memegang erat kedua kakiku seperti tidak mau melepaskanku. Sungguh, hatiku sangat sedih! Hatiku seperti remuk redam layaknya dihantam palu godam. Bagaimana bisa, Rosa gadis cantikku, putri kesayanganku yang kubesarkan dan kudidik dengan cara terbaik bisa tergoda dengan ajakan setan berwajah tampan itu!?
Baca Juga : Â Ustad Abdul Meninggal Bukan Karena Doaku!
Darahku seketika mendidih dan menggelegak! Aku harus membuat perhitungan dengan setan berwajah tampan itu! Akan kuhajar dia dengan cara lelaki dengan tanganku sendiri. Aku tidak terima atas perlakuan menjijikkannya kepada putriku. Dasar setan awas kau!
Sayang memang, selama ini aku tidak pernah tahu dan mengerti betul latar belakang setan tampan yang telah menodai putri kesayangannku itu, kurang ajarnya, sekarang dia berusaha mengingkari bahkan menyalahkan putriku yang dikatakannya dokter kandungan bego, karena tetap saja bisa hamil ... kacaunya lagi dia meminta Rosa untuk mengugurkan saja kandungannya! Dasar brengsek!
"Dasar laki-laki biadab! Setan kunyuk tak bermoral!"Â Sumpah serapah itu akhinya keluar juga dari mulutku, sementara Rosa yang masih mencium kakiku tetap menagis menumpahkan air mata kepedihannya.
"Aku harus segera bertemu pengecut itu! Antarkan abah kerumahnya, Ca!"Â Sambil kuraih tubuh mungil Rosa yang masih saja menagis, aku mengajak isteriku yang dari tadi juga hanya bisa menangis di sampingku untuk segera menuju ke mobil.Â
"Kita datangi rumah setan itu!" Dengan kegeraman yang masih menguasai diriku, kamu bertiga akhirnya tulak kerumah dokter muda yang telah menghancurkan masa depan putri kesayanganku itu.