Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Galeri 90's | "Kasih Jangan Kau Pergi (Bunga)", Jejak Melankolik Pengantar Kepergianya

2 Maret 2021   22:32 Diperbarui: 2 Maret 2021   22:42 3369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Kaset Album Untukmu Galang-Bunga | kapanlagi.com

Kasih Jangan Kau Pergi

Wajahmu selalu terbayang
Dalam setiap angan
Yang tak pernah bisa hilang
Walau sekejap

Ingin s'lalu dekat denganmu
Enggan hati berpisah
Larut dalam dekapanmu
Setiap saat......setiap saat

Oh kasih, janganlah pergi
Tetaplah kau s'lalu di sini
Jangan biarkan diriku sendiri
Larut di dalam sepi

Oh kasih, janganlah pergi
Tetaplah kau s'lalu di sini
Jangan biarkan diriku sendiri
Larut di dalam sepi 2x
oh... oh...
kasih jangan kau pergi

terlelap dalam belaianmu
Takan pernah ku lepas
Biarlah dirimu ku manja
Dalam pelukan

Gemulai setiap gerakkanmu
Membuatku slalu rindu
Ku kecup lembut bibirmu
Ku sayang padamu..ku sayang padamu

Bagi generasi ABG alias angkatan babe gue di era 90-an tentu sangat familiar dengan lagu yang menjadi hits abadi dari band Bunga, sekumpulan musisi muda Jakarta yang dimotori oleh (alm) Galang Rambu Anarki putra sulung legenda musik Indonesia Iwan Fals yang sayangnya harus meninggal muda pada 25 April 1997, saat album perdana mereka dalam proses pengerjaan, sehingga belum sempat rilis di pasar musik Indonesia.

Sebagai bentuk penghormatan kepada (alm) Galang Rambu Anarki, album debut band Bunga yang akhirnya rilis juga ditahun 1997 , diberi judul Untukmu Galang. 

Dari album ini pula, band Bunga menelurkan hit abadi mereka, single masterpiece Kasih Jangan Kau Pergi, sebuah lagu balada nan romantis yang hadir layaknya obituari bagi Galang. Lagu cinta bernada minor yang terdengar semakin dramatis ketika suara serak-parau Tony Viali berpadu sempurna dengan aransemen minimalis dan relatif tidak rumit, sehingga balutan denting pianonya yang melodius khas lagu-lagu cinta terasa mudah untuk dinikmati, sekaligus dikenang!

Uniknya, lagu kasih jangan kau pergi ini merupakan satu-satunya lagu romatis dengan konsep aransemen paling minimalis dalam album ini, jadi selain memperlihatkan sisi lain dari band Bunga, kehadirannya memang layaknya oase bagi album yang secara materi memang kental dengan taste rock alternatif ala-ala pengusung seatlesound atau grunge yang sarat dengan berisiknya distorsi gitar serta  dinamisnya ritme permainan bass dan juga gebukan drum semisal Stone Temple Pilots, Pearl Jam, Red Hot Chili Peppers, Soundgarden, Suede dan juga termasuk maestronya, Nirvana yang pada saat itu memang sedang menjadi trendsetter musik dunia.

Sayangnya, sampai saat ini lagu Kasih Jangan Kau Pergi ini tidak ada yang tahu latar belakangnya. Khususnya, latar belakang penciptaan liriknya yang meskipun tidak sepuitis karya-karya lagu cintanya Dewa-19, apalagi KLa Project, tapi tetap saja menjadikan lagu ini layak bersanding dengan lagu-lagu legend lainnya, sehingga tetap sangat layak untuk terus didengarkan, didendangkan dan dikenangkan, terlebih bagi yang pernah atau saat ini tengah berada dalam situasi yang segaris dengan lirik lagu ini, tengah berharap ...

Baca Juga :  Siapa yang Menjawab Teleponku?

Setiap terdengar apalagi (sengaja) mendengar lagu Kasih Jangan Kau Pergi ini, memori saya selalu terbang jauh ke penghujung 90-an atau tepatnya beberapa hari menjelang kita semua memasuki milenium baru, terkhusus sehari sebelum memasuki tahun baru, ketika Nana, "adik" saya yang telah meninggalkan begitu banyak kenangan dalam singkatnya pertemuan kami, dipanggil oleh-Nya (kisahnya saya fiksikan dengan judul Siapa yang  Menjawab Teleponku?)

Nana, gadis pecinta alam yang saat itu tengah menjalani proses taaruf bersama saya, sekaligus tengah memulai berhijrah, sangat menyukai lagu Kasih Jangan Kau Pergi itu dan satu lagu lagi dalam album itu yang berjudul Orang Gila yang menurutnya memberi kesan mendalam.

Beberapa hari sebelum kepergianya, kaset album yang saat rilis saya beli seharga 8000-an itu, sudah tidak lagi mempunyai sampul dan wadah saat terus-terusan  diputarnya, sampai-sampai beberapa kali pita kasetnya kusut dan ruwet nyangkut di head-nya walkman. Entah apa yang ada dalam benaknya, yang jelas Nana bilang dia merasa nyaman dengan lagu itu! 

Apakah semua itu sebenarnya tanda atau firasat? Entahlah, wallahu a'lam bish-shawabi.

Sampai detik ini, lebih dari 20 tahun berlalu, kenangan pada Nana tetap ada dan akan selalu ada. Semoga untaian Doa, persembahan dari bumi untuk Nana, bidadari surga yang pernah mewarnai dunia itu tidak akan pernah lekang oleh waktu ...

Nana, berbahagialah kau di sisi-Nya

Dok. Kombatan
Dok. Kombatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun