Sayangnya, sampai saat ini lagu Kasih Jangan Kau Pergi ini tidak ada yang tahu latar belakangnya. Khususnya, latar belakang penciptaan liriknya yang meskipun tidak sepuitis karya-karya lagu cintanya Dewa-19, apalagi KLa Project, tapi tetap saja menjadikan lagu ini layak bersanding dengan lagu-lagu legend lainnya, sehingga tetap sangat layak untuk terus didengarkan, didendangkan dan dikenangkan, terlebih bagi yang pernah atau saat ini tengah berada dalam situasi yang segaris dengan lirik lagu ini, tengah berharap ...
Baca Juga : Â Siapa yang Menjawab Teleponku?
Setiap terdengar apalagi (sengaja) mendengar lagu Kasih Jangan Kau Pergi ini, memori saya selalu terbang jauh ke penghujung 90-an atau tepatnya beberapa hari menjelang kita semua memasuki milenium baru, terkhusus sehari sebelum memasuki tahun baru, ketika Nana, "adik" saya yang telah meninggalkan begitu banyak kenangan dalam singkatnya pertemuan kami, dipanggil oleh-Nya (kisahnya saya fiksikan dengan judul Siapa yang  Menjawab Teleponku?)
Nana, gadis pecinta alam yang saat itu tengah menjalani proses taaruf bersama saya, sekaligus tengah memulai berhijrah, sangat menyukai lagu Kasih Jangan Kau Pergi itu dan satu lagu lagi dalam album itu yang berjudul Orang Gila yang menurutnya memberi kesan mendalam.
Beberapa hari sebelum kepergianya, kaset album yang saat rilis saya beli seharga 8000-an itu, sudah tidak lagi mempunyai sampul dan wadah saat terus-terusan  diputarnya, sampai-sampai beberapa kali pita kasetnya kusut dan ruwet nyangkut di head-nya walkman. Entah apa yang ada dalam benaknya, yang jelas Nana bilang dia merasa nyaman dengan lagu itu!Â
Apakah semua itu sebenarnya tanda atau firasat? Entahlah, wallahu a'lam bish-shawabi.
Sampai detik ini, lebih dari 20 tahun berlalu, kenangan pada Nana tetap ada dan akan selalu ada. Semoga untaian Doa, persembahan dari bumi untuk Nana, bidadari surga yang pernah mewarnai dunia itu tidak akan pernah lekang oleh waktu ...
Nana, berbahagialah kau di sisi-Nya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H