Wajahmu selalu terbayang
Dalam setiap angan
Yang tak pernah bisa hilang
Walau sekejap
Ingin s'lalu dekat denganmu
Enggan hati berpisah
Larut dalam dekapanmu
Setiap saat......setiap saat
Oh kasih, janganlah pergi
Tetaplah kau s'lalu di sini
Jangan biarkan diriku sendiri
Larut di dalam sepi
Oh kasih, janganlah pergi
Tetaplah kau s'lalu di sini
Jangan biarkan diriku sendiri
Larut di dalam sepi 2x
oh... oh...
kasih jangan kau pergi
terlelap dalam belaianmu
Takan pernah ku lepas
Biarlah dirimu ku manja
Dalam pelukan
Gemulai setiap gerakkanmu
Membuatku slalu rindu
Ku kecup lembut bibirmu
Ku sayang padamu..ku sayang padamu
Bagi generasi ABG alias angkatan babe gue di era 90-an tentu sangat familiar dengan lagu yang menjadi hits abadi dari band Bunga, sekumpulan musisi muda Jakarta yang dimotori oleh (alm) Galang Rambu Anarki putra sulung legenda musik Indonesia Iwan Fals yang sayangnya harus meninggal muda pada 25 April 1997, saat album perdana mereka dalam proses pengerjaan, sehingga belum sempat rilis di pasar musik Indonesia.
Sebagai bentuk penghormatan kepada (alm) Galang Rambu Anarki, album debut band Bunga yang akhirnya rilis juga ditahun 1997 , diberi judul Untukmu Galang.Â
Dari album ini pula, band Bunga menelurkan hit abadi mereka, single masterpiece Kasih Jangan Kau Pergi, sebuah lagu balada nan romantis yang hadir layaknya obituari bagi Galang. Lagu cinta bernada minor yang terdengar semakin dramatis ketika suara serak-parau Tony Viali berpadu sempurna dengan aransemen minimalis dan relatif tidak rumit, sehingga balutan denting pianonya yang melodius khas lagu-lagu cinta terasa mudah untuk dinikmati, sekaligus dikenang!
Uniknya, lagu kasih jangan kau pergi ini merupakan satu-satunya lagu romatis dengan konsep aransemen paling minimalis dalam album ini, jadi selain memperlihatkan sisi lain dari band Bunga, kehadirannya memang layaknya oase bagi album yang secara materi memang kental dengan taste rock alternatif ala-ala pengusung seatlesound atau grunge yang sarat dengan berisiknya distorsi gitar serta  dinamisnya ritme permainan bass dan juga gebukan drum semisal Stone Temple Pilots, Pearl Jam, Red Hot Chili Peppers, Soundgarden, Suede dan juga termasuk maestronya, Nirvana yang pada saat itu memang sedang menjadi trendsetter musik dunia.