Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Fabel | Ketika Maut Mengakhiri Persahabatan Albi dan Haru!

7 Januari 2021   22:32 Diperbarui: 7 Januari 2021   22:37 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu senja di ujung musim, seperti biasa, Si Haru dan kawan-kawannya termasuk Si Albi bermain kejar-kejaran dan petak umpet di tempat biasanya. Tanpa disadari Si Haru, ternyata saat itu kedua orang tuanya dan sebagian warga komplek sarang ikan gabus lainnya  telah menyiapkan pesta untuknya. Hari itu, si Haru ternyata tengah berulang tahun! 

Saat itu, ketika warga komplek sarang ikan gabus tengah berkumpul untuk memberi kejutan pada Si Haru yang kebetulan sedang kena hukuman harus menemukan persembunyian kawan-kawannya, karena kalah dalam permainan petak umpet. 

Albi yang sembunyi paling jauh dari tempat Si Haru, tiba-tiba melihat segerombolan berang-berang dibawah komando Tuan Beri tengah mengendap-ngendap dibalik rerimbunan tumbuhan rawa yang agak besar sehingga tidak terlalu terlihat oleh Si Haru dan kawan-kawannya, mungkin juga oleh warga komplek sarang ikan gabus yang tengah mempersiapkan pesta.

Tanpa pikir panjang, tidak mau nyawa sahabat-sahabatnya terancam, dengan gaya berenang super silence yang sama sekali tidak mengeluarkan suara,  Si Albi langsung menuju ke arah kerumunan kawan-kawannya yang kemungkinan besar tidak menyadari adanya bahaya yang mengancam keselamatan mereka.

Benar saja, ketika acara pesta kejutan benar-benar dimulai, saat semua warga komplek sarang ikan gabus berkumpul, saat itulah gerombolan tuan beri menyerang ke arah Haru yang masih kebingungan dan keluarga ikan gabus lainnya yang tengah bersuka cita di pesta ulang tahun Si Haru.

Saat itulah, di momentum yang sangat krusial, Albi dengan gagah berani melabrak sekawanan berang-berang yang sepertinya sudah bermimpi akan berpesta ikan gabus. Meskipun kaget, Tuan Beri yang sigap langsung mengayunkan lengan bercakarnya kearah dada si Albi, hingga merobek bagian kulit arinya. 

Saat gerombolan Gank Berang-berang itu kaget dengan aksi Si Albi yang tiba-tiba dan tak terduga, sehingga ada waktu sepersekian detik yang lepas dari kontrol mereka. Saat itulah Si Haru dan semua teman, keluarga dan juga warga komplek sarang ikan gabus sempat menyelamatkan diri dengan berenang sejauh mungkin dari jangkauan para predator tersebut.

Sedangkan Si Albi yang terluka parah, sama sekali tidak terlihat gentar dan sama sekali tidak memperlihatkan tanda-tanda akan menyerah pada gerombolan  gank berang-berang yang sepertinnya lupa dengan ikan-ikan yang tadi menjadi buruannya, mereka sepertinya lebih memilih untuk mengeroyok Si Albi ramai-ramai.

Beruntung, disaat kritis itu, terdengar teriakan beberapa manusia yang sepertinya mendengar keributan di ujung rawa ini, mereka para manusia ini berusaha mengusir gank berang-berang dengan berbagai senjata tajam di tangan.

Sayang, setelah gank berang-berang pergi, sekelompok manusia ini juga pergi. Entah mereka tidak tahu keberadaan Si albi yang terluka parah atau memang sama sekali tidak tertarik dengan seekor bebek tanggung yang luka parah!?

Saat situasi telah aman terkendali, Si Haru dan teman-temannya, berikut warga komplek sarang ikan gabus mendekati Si Albi yang tengah terluka parah dan tergolek lemah di tepian pematag. Ternyata saat itu Albi masih hidup. Begitu mengetahui kawan-kawannya telah mengelilinginya, Albi berucap 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun