Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Fabel | Ketika Maut Mengakhiri Persahabatan Albi dan Haru!

7 Januari 2021   22:32 Diperbarui: 7 Januari 2021   22:37 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita fabel dari negeri rawa 

Suasana pagi di rawa-rawa negeri Hulu Sungai masih seperti biasanya, Si Haru dan teman-teman sebayanya, anak-anak ikan gabus atau Ikan haruan yang mulai bisa berburu makanan-makanan kecil untuk camilan pagi, terlihat bermain kejar-kejaran di antara batang dan dedaunan tumbuhan rawa yang bagian atas nya terlihat rimbun menghijau, sehingga bisa melindungi keberadaan meraka dari pandangan para predator yang setiap saat bisa saja menangkap dan menyantap mereka hidup-hidup.

Untuk urusan yang satu ini, sejak masih bayi kedua orang tuanya alias si ikan gabus senior sudah biasa mengingatkannya. Bahkan Si Haru dan teman-teman sebayanya pasti sudah hapal titik dan koma dari kalimat nasihat yang wajib diulang setiap pagi dan menjelang petang tersebut. Terlebih, jika musim banyu dangkal alias air surut pada musim kemarau, ketika ruang gerak mereka menjadi sangat terbatas.

Biasanya pada musim banyu dangkal seperti itulah, bayak keluarga ikan gabus yang kehilangan anggota keluarganya. Ada yang ditangkap manusia, mati terperangkap dalam alat jebakan manusia, ada pula yang dimakan induk ikan Tauman, ikan predator yang sebenarnya masih saudaraan dengan keluarga orang tua mereka, tapi kalau sudah lapar mau apa? 

Inilah kehidupan khas rimba! Rimba negeri rawa-rawa dimana yang besar dan kuat akan mejadi penguasa yang celakanya pasti sewenang-wenang, bahkan dengan sesamanya sendiri, ikan-ikan penghuni rawa.

Beberapa bulan yang lalu, orang tua Si Haru, si ikan gabus senior hampir saja menjadi korban keganasan predator baru yang sepertinya penghuni baru negeri rawa-rawa, karena sebelumnya tidak ada yang pernah melihat sosok besar berbulu gelap dan menyeramkan yang menyerang mereka. 

Beruntung, saat hari menjelang senja itu ada anak itik kesasar yang tiba-tiba berkecipak memainkan kaki berselaputnya untuk berenang di dekat si ikan gabus senior sehingga membuatnya terbagun dari mimpi dan langsung berkelit ketika tiba-tiba cakar predator itu berusaha meraihnya.

Uniknya, entah siapa yang memulai dan bagaimana memulainya, sejak saat itu Si Ikan Gabus senior menjadi akrab dan bersahabat dengan anak itik yang ternyata mempunyai nama Si Albi, begitu juga dengan Si Haru.

Sejak saat itu, Albi si anak itik keturunan itik super Alabio dari negeri Rawa Amuntai ini, selalu menghabiskan waktu untuk bermain dengan teman-teman barunya di ujung komplek sarang mereka karena kawasan itu relatif jarang disambangi para predator.

Sayang, lama-kelamaan tempat bermain mereka terendus juga oleh sekelompok binatang yang ukurannya lumayan besar, berbulu kehitaman dan cakar dengan kuku-kuku tajam yang siap mengoyak apa dan siapa saja. Dialah Tuan Beri dan konco-konconya, Gank Berang-berang yang baru saja bermigrasi ke kawasan rawa-rawa ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun