Writingthon Sumedang di penghujung tahun 2020 ini merupakan Writingthon ketiga saya secara beruturut-turut selama tiga tahun terakhir penyelenggaraan writingthon alias hattrick. Alhamdulillah.
Diawali dengan Writingthon Asian Games 2018 yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo-Bitread sebagai upaya untuk lebih menggaungkan penyelenggaraan Asian Games ke-XVIII di Jakarta-Palembang melalui media literasi. Pada even ini, tiap Propinsi di Indonesia, masing-masing  diwakili oleh 1 (satu) orang pelajar yang hobi nulis dan 1 (satu) orang blogger dalam karantina, sehingga total ada 68 (enam puluh delapan) peserta.
Menariknya dari 34 (tigapuluh empat) blogger dari beberapa daerah di Indonesia ini 14 (empat belas) diantaranya merupakan kompasianer! Jadi disini kita juga bisa kopdar-an dengan mereka.
Keseruan dari even ini bisa dibaca pada artikel saya yang berjudul Kisah Serunya Berjumpa dengan Pemudi-pemuda Dari 34 Propinsi Indonesia dan Saat Ampar-ampar Pisang dan Paris Barantai Menghentak Opening Ceremony Asian Games 2018. Output dari even ini juga berbentuk buku cetak dan ebook yang bisa didownload di sini, gratis!
Writingthon kedua saya adalah Writingthon Jelajah Kota Garut 2019 yang diselenggarakan berkat kerjasama antara Garut Creative Hub, GNFI, Pemprov Jabar, Pemkab Garut dan Bitread dengan tujuan kurang lebih sama, menggaungkan pariwisata dan ekonomi kreatif Kabupaten Garut melalui literasi yang melibatkan 25 (duapuluh lima) penulis dan blogger dari beberapa daerah di Indonesia dengan goal menerbitkan buku tentang potensi pariwisata dan ekonomi kreatif Kabupaten Garut.
Artikel yang menerbangkan saya menuju ke Garut, saat itu juga saya tulis di Kompasiana dengan judul Merekonstruksi "Liburan" Charlie Chaplin di Garut Tahun 1932 dan 1936, sedangkan bentuk apresiasi dan rasa bangga yang menguar saya tuliskan dengan judul Akhirnya Charlie Chaplin Membawaku Terbang ke Switzerland van Java.
Ini Rasanya Mencetak Double Hattrick
Pada artikel berjudul Asal-usul Istilah "Hattrick" dan Kisahku "Tentangnya", selain mengulas sejarah istilah hattrick, saya juga menuliskan pengalaman tak terlupakan mencetak hattrick, berikut rasa euforianya masuk nominasi Kompasiana Award 3 (tiga) kali berturut-turut, pada penyelenggaraan Kompasianival 2018-2020 untuk kategori Best ini Citizen Journalism yang berakhir dengan manis dan bersejarah! Ditandai terbangnya titel Best in Citizen Journalism per-tanggal 5 Desember 2020, ke bumi Borneo, tepatnya ke Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!
Berikutnya, seperti saya tulis dan jabarkan diatas! Pencapaian lolosnya karya tulisan saya ke ajang Writingthon Sumedang merupakan hattrick saya di ajang writingthon, kompetisi menulis nasional dengan kemasan dan style yang unik dan menantang, memadukan observasi langsung ke lapangan dengan metode in class dengan goal menerbitkan buku dengan durasi waktu sangat terbatas.
Saya meyakini, semuanya bukan sebuah kebetulan, ketika ajang Writingthon Sumedang dan pesta lebaran kompasianer alias Kompasianival 2020 sama-sama  berlangsung di penghujung tahun 2020, bahkan hanya berselisih beberapa hari saja dan bersyukurnya lagi, sama-sama mencatatkan label hattrick.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!