Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini Rasanya Euforia Mencetak "Double Hattrick" ala Luiz Suarez dan George Best!

31 Desember 2020   23:59 Diperbarui: 1 Januari 2021   00:05 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Salto Luiz Suarez | REUTERS/Albert Gea 

Keajaiban Double Hattrick

Pada artikel berjudul Asal-usul Istilah "Hattrick" dan Kisahku "Tentangnya", disitu saya tuliskan sejarah munculnya istilah hattrick  yang akhir-akhir ini begitu populer di dunia olahraga, khususnya sepakbola, berikut fakta uniknya di masyarakat yang mulai melebarkan pemanfaatannya.

Selain istilah hattrick, dalam sepakbola juga dikenal beberapa istilah lain untuk pencetak gol dengan bilangan tertentu, seperti brace untuk pencetak 2 (dua0 gol dalam satu pertandingan, quatrick untuk pencetak 4 (empat) gol, quintrick untuk 5 (lima) gol dan double hattrick untuk pencetak 6 (enam) gol sekaligus dalam satu pertandingan.

Momen mencetak gol, apalagi sampai hattrick atau seterusnya dalam sepakbola, walaupun tetap ada unsur keberuntungan, umumnya tidak lepas dengan skill kelas dewa para pencetaknya yang umumnya memang seniman-seniman terbaik di lapangan hijau, sebut saja nama Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, Luiz Suarez, Robert Lewandowski atau mungkin legenda tim Samba, Pele yang sampai saat ini masih memegang rekor pencetak hattrick terbanyak di sepanjang karir profesionalnya, dengan mencetak 92 (sembilanpuluh dua) kali hattrick. 

Aksi George Best Menjebol Gawang Northampton | Indosport.com/SKYSPORT
Aksi George Best Menjebol Gawang Northampton | Indosport.com/SKYSPORT

Khusus untuk double hattrick yang oleh media banyak disebut sebagai sebuah keajaiban dalam sejarah sepakbola, sejauh ini ada 3 (tiga) momen double hattrick yang pernah tercatat dalam sejarah (silakan didikoreksi bila masih ada yang terlewatkan), yaitu ketika George Best, legenda setan merah mencetak 6 (enam) gol sekaligus untuk kemenangan Manchester United  8-2 atas tuan rumah Northampton di putaran V Piala FA 1969/70 pada tanggal 7 Pebruari 1970.

Berikutnya adalah momen ketika Ajax Amsterdam melumat WHC Wezep dengan skor 14 - 1   di putaram enambelas besar ajang Piala Belanda atau KNVB Cup musim 2009/2010. Ketika itu Luiz Alberto Suarez goal getter potensialnya yang juga bomber timnas Uruguay,  mencetak 6 (enam) gol sekaligus alias double hattrick. 

Setelahnya, meskipun terjadi "hanya" pada ajang uji coba pra-musim, sepertinya pencapaian Matt Smith, punggawa Leeds United yang mencetak double hattrick saat timnya melumat FC Gherdenia dengan skor akhir 16-0 di Italia pada medio 2014 silam tetap pantas untuk diapresiasi. 

Fenomena double hattrick  memang tergolong sangat langka terjadi di dunia sepakbola profesional, karenanya menjadi sangat wajar ketika momen itu benar-benar terjadi, banyak kalangan yang menyebutnya sebagai keajaiban, keberuntungan atau predikat-predikat lain yang sejatinya merupakan bentuk pengakuan adanya campur tangan Tuhan didalamnya (baca : keberkahan).

Nah! Kalau saya, dari dulu justeru penasaran dengan rasa euforianya mencetak gol, apalagi sampai double hattrick! Kira-kira seperti apa ya rasanya?

Jika sensasi euforia mencetak gol saja menurut Hristo Stoichkov, si jenius bintang Timnas Bulgaria di Piala Dunia 1994 rasanya seperti orgasme, bahkan Paul "Gazza" Gascoigne, mengaku lebih baik dari orgasme atau kalau menurut Sadio Mane akan membuat dadanya membuncah-buncah, lantas bagaimana rasanya mencetak quatrick, quintrick dan double hattrick?

img-20201219-134022-1-lg-1500-5fed21c88ede4872702b6013.jpg
img-20201219-134022-1-lg-1500-5fed21c88ede4872702b6013.jpg

Ini Rasanya Mencetak Hattrick

Alhamdulillah dan hati serasa berbunga-bunga!

Itulah ekspresi spontan saya, ketika official even "Writingthon Sumedang" memberi kabar melalui pesan Whatsapp, perihal lolosnya karya tulisan saya pada even menulis nasional hasil kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Sumedang-PHRI Sumedang, dengan Bitread Publishing, penggagas sekaligus pemilik merek dagang writingthon yang pesertanya, menurut rilis panitia mencapai ribuan penulis.

Even menulis nasional yang digagas untuk mempromosikan pesona dan potensi Sumedang, khusunya terkait pariwisata dan ekonomi kreatif ini mempunyai goal menerbitkan buku dengan tema Sumedang Paradise in West Java dengan metode yang unik dan menantang khas writingthon, 3 hari buku terbit!

Writingthon Sumedang | @kaekaha
Writingthon Sumedang | @kaekaha

Ada 3 (tiga) artikel bertema sosial budaya terkait sumedang yang saya tulis di kompasiana, yang akhirnya menerbangkan saya menuju kota tahu yang juga dikenal sebagai kota pendidikan ini, yaitu "Negeri Bedil" Cipacing, Etalase Kreativitas Kelas Dunia di Sudut Kota Tahu Sumedang, Senandika Esok Hari, Mengudap "Legitnya Madu" Ubi Cilembu di Kota Buludru, Sumedang dan Jalan Sunyi "Panahan Kasumedangan" Menolak Punah. 

Bersyukurnya lagi, selain meloloskan saya menuju Sumedang, khusus artikel "Negeri Bedil" Cipacing, Etalase Kreativitas Kelas Dunia di Sudut Kota Tahu Sumedang ternyata juga masuk dalam 20 ( dua puluh) list artikel wisata terpopuler dalam rangkaian Kaleidoskop Kompasiana 2020 dan bertengger tepat ditengah-tengah, alias di posisi 10. 

Bersama Semua Peserta di Depan Keraton Sumedang | @kaekaha
Bersama Semua Peserta di Depan Keraton Sumedang | @kaekaha
Keseruan proses karantina selama 3 (tiga) hari di Kampung Karuhun, Citengah, Sumedang Selatan diisi dengan berbagai workshop terkait tema-tema aktual terkait potensi pariwisata dan ekonomi kreatif Sumedang dengan pemateri langsung dari pihak-pihak yang memang expert di bidangnya masing-masing.

Menariknya, materi tidak hanya disajikan secara  indoor atau dalam kelas saja, tapi juga terjun langsung ke titik-titik destinasi pariwisata dan juga ekonomi kreatif di Sumedang, seperti industri tahu Sumedang, perkebunan dan pengolahan Ubi Cilembu, Kebun Teh Margawindu, Makam Prabu Geusan Ulun di Puncak Gunung Rengganis, Masjid Agung Sumedang-Masjid Besar Tegal Kalong dan banyak lagi yang lainnya.

Alhamdulillah, bisa jalan-jalan juga ditengah pandemi Covid-19 yang sepertinya belum juga mau mereda!

Hattrick di Writingthon Ketiga!

Writingthon Sumedang di penghujung tahun 2020 ini merupakan Writingthon ketiga saya secara beruturut-turut selama tiga tahun terakhir penyelenggaraan writingthon alias hattrick. Alhamdulillah.

Diawali dengan Writingthon Asian Games 2018 yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo-Bitread sebagai upaya untuk lebih menggaungkan penyelenggaraan Asian Games ke-XVIII di Jakarta-Palembang melalui media literasi. Pada even ini, tiap Propinsi di Indonesia, masing-masing  diwakili oleh 1 (satu) orang pelajar yang hobi nulis dan 1 (satu) orang blogger dalam karantina, sehingga total ada 68 (enam puluh delapan) peserta.

Menariknya dari 34 (tigapuluh empat) blogger dari beberapa daerah di Indonesia ini 14 (empat belas) diantaranya merupakan kompasianer! Jadi disini kita juga bisa kopdar-an dengan mereka.

Keseruan dari even ini bisa dibaca pada artikel saya yang berjudul Kisah Serunya Berjumpa dengan Pemudi-pemuda Dari 34 Propinsi Indonesia dan Saat Ampar-ampar Pisang dan Paris Barantai Menghentak Opening Ceremony Asian Games 2018. Output dari even ini juga berbentuk buku cetak dan ebook  yang bisa didownload di sini, gratis!

Buku Writingthon Asian Games | IG Bitread.id
Buku Writingthon Asian Games | IG Bitread.id

Writingthon kedua saya adalah Writingthon Jelajah Kota Garut 2019 yang diselenggarakan berkat kerjasama antara Garut Creative Hub, GNFI, Pemprov Jabar, Pemkab Garut dan Bitread dengan tujuan kurang lebih sama, menggaungkan pariwisata dan ekonomi kreatif Kabupaten Garut melalui literasi yang melibatkan 25 (duapuluh lima) penulis dan blogger dari beberapa daerah di Indonesia dengan goal menerbitkan buku tentang potensi pariwisata dan ekonomi kreatif Kabupaten Garut.

Artikel yang menerbangkan saya menuju ke Garut, saat itu juga saya tulis di Kompasiana dengan judul Merekonstruksi "Liburan" Charlie Chaplin di Garut Tahun 1932 dan 1936, sedangkan bentuk apresiasi dan rasa bangga yang menguar saya tuliskan dengan judul Akhirnya Charlie Chaplin Membawaku Terbang ke Switzerland van Java.

Memorabilia Tiga Kali Writingthon | @kaekaha
Memorabilia Tiga Kali Writingthon | @kaekaha

Ini Rasanya Mencetak Double Hattrick

Pada artikel berjudul Asal-usul Istilah "Hattrick" dan Kisahku "Tentangnya", selain mengulas sejarah istilah hattrick, saya juga menuliskan pengalaman tak terlupakan mencetak hattrick, berikut rasa euforianya masuk nominasi Kompasiana Award 3 (tiga) kali berturut-turut, pada penyelenggaraan Kompasianival 2018-2020 untuk kategori Best ini Citizen Journalism yang berakhir dengan manis dan bersejarah! Ditandai terbangnya titel Best in Citizen Journalism per-tanggal 5 Desember 2020, ke bumi Borneo, tepatnya ke Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!

Berikutnya, seperti saya tulis dan jabarkan diatas! Pencapaian lolosnya karya tulisan saya ke ajang Writingthon Sumedang merupakan hattrick saya di ajang writingthon, kompetisi menulis nasional dengan kemasan dan style yang unik dan menantang, memadukan observasi langsung ke lapangan dengan metode in class dengan goal menerbitkan buku dengan durasi waktu sangat terbatas.

Saya meyakini, semuanya bukan sebuah kebetulan, ketika ajang Writingthon Sumedang dan pesta lebaran kompasianer alias Kompasianival 2020 sama-sama  berlangsung di penghujung tahun 2020, bahkan hanya berselisih beberapa hari saja dan bersyukurnya lagi, sama-sama mencatatkan label hattrick. 

Maknanya, Bulan Desember 2020 menjadi saksi pencapaian hobi tulis-menulis saya di level double hattrick  dan saya yakin, Allah SWT, Tuhan pemilik dan penguasa semesta telah memilih saya untuk menjadi inspirasi untuk anda semua, menulispun bisa memberikan sensasi euforia layaknya para juara, layaknya pencetak gol-gol penting pada pertandingan besar, tidak hanya satu bahkan bisa double hattrick yang rasa euforianya sungguh luar biasa dan tidak bisa kalau hanya sekedar dilukiskan dengan kata-kata ...

Alhamdulillah!

Semoga bermanfaat!

Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun