Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jalan Sunyi "Panahan Kasumedangan" Menolak Punah

9 Desember 2020   23:38 Diperbarui: 12 Desember 2020   20:02 1371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemanah Kasumedangan Sedang Membidik Sasaran | Screenshoot YouTube/KrisnaEuy 

Pemanah Kasumedangan Sedang Membidik Sasaran | Screenshoot YouTube/KrisnaEuy 
Pemanah Kasumedangan Sedang Membidik Sasaran | Screenshoot YouTube/KrisnaEuy 

Caranya juga sangat sederhana, para peserta diminta membidik sasaran tertentu pada batang pisang. Dari akurasi bidikan masing-masing peserta itulah juri akan menentukan urutan atau giliran memanah masing-masing peserta sekaligus memberi identitas pada anak panah masing-masing pemanah sesuai dengan urutan memanah tersebut.

Dalam proses ini, biasanya juga diisi dengan hiburan untuk mencairkan suasana dengan menari atau ngibing diiringi alunan musik angklung jengklung dan juga beberapa ritual yang menjadi bagian dari tradisi budaya masyarakat Cimanglid, berupa penyerahan pusaka panah kabuyutan peninggalan Kerajaan Sumedang Larang kepada sesepuh yang biasa disebut sebagai Pupuhu.

Selanjutnya, Pupuhu memberi sambutan yang biasanya berisi wejangan terkait maksud, tujuan dan makna dari perlombaan panahan Kasumedangan tersebut yang dilanjutkan dengan membuka selubung patung Dasamuka yang umumnya berjarak sekitar 50 meter dari garis batas permainan, sebagai tanda pertandingan panahan Kasumedangan bisa segera dimulai.

Penggemar Panahan Kasumedangan dari Berbagai Usia  | Screenshoot YouTube/KrisnaEuy
Penggemar Panahan Kasumedangan dari Berbagai Usia  | Screenshoot YouTube/KrisnaEuy

Konklusi Paradoksal

Panahan Kasumedangan merupakan aset tradisi dan budaya khas Sumedang yang tak ternilai harganya. Eksistensinya juga yang menjadikan Pemerintah Sumedang semakin mantap dan percaya diri menyematkan label puseur budaya sunda di belakang nama Sumedang, meskipun sesekali eksistensi panahan kasumedangan sendiri masih tampak samar dan tertatih-tatih untuk mengangkat pamornya. Sepertinya ini tantangan riil yang wajib menjadi perhatian semua stakeholder, baik di level Sumedang sendiri, Jawa Barat dan juga pemerintah pusat.

Sebagai warisan karuhun berusia ribuan tahun yang didalamnya sarat dengan kearifan dan kebermanfaatan yang tak terbantahkan, bukan rahasia lagi jika olahraga panahan juga menjadi salah satu olahraga yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW dan masyarakat Sumedang yang mayoritas muslim tentu paham maknanya, ada nilai ibadah didalam setiap aktifitas Panahan Kasumedangan.

Dengan latar belakang sejarah, spiritual, dan juga tradisi budaya yang begitu kuat, secara faktual Panahan Kasumedangan tidak hanya sekedar harus dilestarikan semata sebagai bentuk tanggung jawab kita kepada nenek moyang, tapi juga wajib dikembangkan secara konstruktif lagi sebagai bentuk pertanggungjawaban kita kepada diri sendiri, sebagai bagian dari umat Islam serta kepada anak cucu, sebagai generasi penerus, pemegang estafet kehidupan di masa mendatang. 

Jangan sampai anak cucu kita melihat Panahan Kasumedangan hanya dari foto atau film dokumenter semata, terlebih ada nilai ibadah pada setiap aktifitasnya. 

Karena sejatinya, membicarakan Panahan Kasumedangan tidak hanya membicarakan sunnah Rasululah semata, juga tidak sekedar membincang kelestarian tradisi dan budaya Sumedang semata, tapi juga kemungkinan  dari peran besarnya menjadi "kawah candradimuka", bagi lahirnya generasi emas srikandi-srikandi  pemanah yang berakhlak dan berintegritas tinggi yang kelak bisa mengharumkan nama Sumedang, Jawa Barat bahkan Indonesia diberbagai level dan even olahraga panahan.

Semoga bermanfaat!
Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun