Sedangkan dari detail desain grafis informasi pada bungkus, di atas tulisan Cap SAN TO (varian kotak) dan Cap SIAN TAU (varian bulat tabung) yang sayangnya saya tidak tahu artinya, terdapat gambar buah dan tangkai daun yang menurut saya lebih identik dengan buah mangga.
Sedangkan dari segi citarasanya, secara prinsip relatif sama dengan rasanya puluhan tahun silam saat saya masih bercelana merah dan berbaju putih membelinya dengan harga beberapa rupiah saja pada bulik penjaga warung di kantin sekolah, kecuali isiannya!
Kalau wadai koya jaman dulu biasanya di bagian tengahnya terdapat isian berwarna kehitaman yang sepertinya adonan kacang hijau dan atau cokelat yang memperkaya citarasa, sedangkan wadai koya zaman sekarang tidak ada isiannya, hanya koya putih melulu.
Untuk harga, wadai koya tetap memilih menjadi kue rakyat yang merakyat. Harga eceran perbungkus di pasar-pasar tradisional dan beberapa warung yang secara tidak sengaja saya temukan untuk angsulan atau kembalian, harganya tetap murah, hanya dipatok seribuan per-bungkus. Murah kan?
Semoga bermanfaat!
Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H