Selain berbagai pernik bangunan tematik untuk menambah keindahan komplek makam pahlawan nasional yang juga pendiri Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin ini, di sisi timur komplek makam yang menghadap ke arah double way Jalan A. Yani dari dan ke arah Kota Banjarbaru, terdapat bangunan megah Monumen Divisi  IV ALRI yang dibangun sejak tahun 2013 silam dengan bagian terpentingnya adalah dua buah alutsista bekas alat perang milik kesatuan marinir TNI AL, yaitu berupa tank amfibi PT 76 dan meriam jenis howitzer kaliber 105 mm yang diangkut dari Surabaya.
Universitas Lambung Mangkurat (ULM) adalah universitas negeri tertua di Kalimantan yang berdiri pada 21 September 1958 di bawah pengelolaan Presiden Universitas (rektor) pertama  Letkol H. Hasan Basry,  Wakil Presiden Mayor Abdul Wahab Syahranie, dan Sekretaris Drs. Aspul Anwar. Sekedar informasi,  Mayor Abdul Wahab Syahranie atau aslinya Abdoel Wahab Sjachranie merupakan Urang Banjar yang kelak dikenal sebagai Guberneur Kalimantan Timur periode 1972-1978 dan juga ayahanda dari musisi Eet Syahrani, gitaris band cadas kenamaan Indonesia, EDANE.
Dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, komplek makam Pahlawan Nasional Brigjen (Purn) H. Hasan Basry secara resmi ditutup untuk umum, yang ditandai dengan ditutupnya dua portal keluar dan masuk area parkir komplek makam tanpa penjaga, tapi karena posisi kawasan komplek makam pahlawan ini berada tepat di pinggir jalan dan "bisa" dimasuki dari arah manapun, maka setiap saat pengunjung ataupun peziarah tetap bisa menikmati suasana "lain" di kawasan terbuka makam yang hijau menyegarkan.
Mudahan bermanfaat!
Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H