Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Mengenal Teknik "Babanam", Barbeque Tradisional ala Urang Banjar

3 November 2020   10:51 Diperbarui: 3 November 2020   12:18 1385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baca Juga:  Sarapan "Katupat Batumis" di Batang Banyu, Menikmati Peradaban Sungai khas Urang Banjar

Hal ini karena proses barbeque, selain tidak boleh terkena api langsung, juga "hanya" menggunakan sumber panas yang relatif kecil, sedangkan teknik panggang pada umumnya bisa sebaliknya.

Meskipun sama-sama tidak boleh terkena api secara langsung, tapi biasanya proses ini memang sangat tergantung pada kebutuhan dan preferensi  atau selera masing-masing pembuatnya.

Lebih jauh, menurut Murdijati Gardjito, teknik memasak dengan cara dibakar (grill) dan berbagai turunannya sampai ke Indonesia dibawa oleh bangsa India dan Taiwan beberapa abad yang lalu, sehingga sekarang akhirnya tersebar ke seluruh Indonesia. Termasuk ke lingkungan masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan dan juga para diasporanya di seluruh pelosok dunia.

Babanam berikut konfigurasi akar katanya dalam Kamus Bahasa Banjar | @kaekaha
Babanam berikut konfigurasi akar katanya dalam Kamus Bahasa Banjar | @kaekaha

Babanam Matan Banjar

Pada masyarakat suku Banjar, dikenal dua istilah teknik memasak atau mematangkan makanan yang mempunyai kedekatan proses dengan teknik bakar, panggang atau   barbeque dan juga pengasapan, yaitu yang disebut sebagai babanam dan baubar.

Kedua istilah tersebut, baik babanam maupun baubar secara leksikal sama-sama berarti bebakar atau bisa juga dimaknai sebagai sedang membakar. Seperti terdapat dalam kamus Bahasa Banjar Gubahan Prof. Abdul Djebar Hapip, Guru Besar FKIP, Universitas Lambung Mangkurat, terbitan PT. Grafika Wangi Kalimantan, Cetakan ke-6 Tahun 2006. 

Baca Juga:  Ini Mandai, "Daging Buatan" dari Kulit Cempedak Khas Kalimantan Selatan

Uniknya, meskipun artinya sama-sama berbakar dengan kata dasarnya bakar yang bisa dimaknai sebagai sedang membakar yang setara dengan teknik grill, tapi dalam aplikasi sehari-harinya masyarakat kedua kosakata ini bisa bermakna lebih luas.

Tidak hanya membakar (grill) obyek makanan saja (bisa ayam, ikan, bahkan tarung atau terong), tapi bisa juga berarti memanggang yang lebih dekat dengan teknik barbeque walaupun dari segi durasi waktunya jauh lebih singkat.

Iwak Babanam Bumbu Saus Habang | @kaekaha
Iwak Babanam Bumbu Saus Habang | @kaekaha

Bumbu Babanam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun