Kecamatan yang mempunyai wilayah seluas sekitar 336 km ini mempunyai geomorfologi yang sangat unik.
Selain hamparan pantai landai berpasir kecoklatan bertekstur lembut nan eksotis dengan debur ombak yang nyaris tidak terdengar (menurut penuturan masyarakat sekitar, angin di kawasan ini lebih dominan bertiup dari daratan pegunungan/perbukitan ke arah laut.
Sehingga menyebabkan ombak di pantai sangat tenang), seperti Pantai Batakan, Pantai Batakan Baru dan Pantai Tanjung Dewa, daratan Panyipatan seperti kawasan lain di Kalimantan Selatan, juga mempunyai kawasan rawa dalam yang menjadi habitat dari berbagai ikan air tawar dengan nilai ekonomi tinggi seperti haruan atau gabus (Channa striata ), papuyu atau betik/betok (Anabas testudineus ) dan lain-lainnya. Untuk informasi ini, Insha Allah akan saya tulis secara terpisah di artikel berbeda ya!
 Tidak hanya itu, ini yang sangat menarik!Â
Panyipatan yang menjadi titik ujung jalur rangkaian pegunungan Meratus yang membentang dari wilayah selatan hingga utara Pulau Kalimantan, mempunyai banyak bukit dan perbukitan (disini disebut sebagai gunung) hijau dengan ketinggian bervariasi yang pastinya mempunyai view cantik luar biasa. Â Tertarik?
Menjelajah Banua Hujung Tanah
Untuk menjelajahi kawasan paling selatan dari Pulau Kalimantan yang berjarak sekitar 110 km dari Kota 1000 Sungai ini kita bisa menggunakan semua moda transportasi darat bermotor. Menariknya, selain bisa menikmati infrastruktur jalan beraspal hotmix nan mulus dari ujung-ke ujung, disepanjang perjalanan kita juga akan disuguhi keunikan dan kekhasan fragmentasi alam Kalimantan Selatan.
Perjalanan dari Kota Banjarmasin menuju ke Kota Pelaihari yang berjarak sekitar 60 km, kita akan banyak disuguhi ekosistem lahan rawa dataran rendah berupa padang ilalang dan hutan pohon galam/gelam (Melaleuca cajuputi)Â yang merupakan habitat beragam biota air tawar.
Baca juga  :  Singgah di "Kampung Jagung Manis" Bati-Bati, Tanah Laut