Kotak Nada pada Tangka' Milik Raul yang Juga Berfungsi Layaknya Saku yang Multifungsi | @kaekaha
Sisi Menariknya, walaupun tidak menyebutkannya secara rinci, baik Zul maupun Raul sepakat mengatakan memang harus ada bentuk-bentuk penyesuaian atau adaptasi baik ranah budaya maupun teknis (berjualan) agar kehadirannya berikut usaha berjualan gula gending bisa diterima dan bisa terus eksis di Banjarmasin dan juga Kalimantan Selatan.
Untuk teknis berjualan, sepertinya Zul dan kawan-kawan lebih memilih untuk logis dan pragmatis. Jika secara tradisi, penjaja gula gending biasa keluar masuk-kampung, sekarang mereka juga sering terlihat berjualan di lapak pasar-pasar tradisional, meskipun hanya pada hari-hari tertentu atau hari pasar saja.
Begitu juga dengan penggunaan alat transportasi, seperti sepeda yang digunakan oleh Raul berkeliling kampung, sebelumnya juga tidak pernah dijumpai didaerah asalnya, Lombok.
Susu yang Dikemas Cantik Dihargai 1000-an | @kaekaha
Untuk memaksimalkan potensi berjualan keliling, pada perjalanannya juga memacu kreatifitas mereka untuk melakukan diversifikasi produk yang dijual. Saat ini, mereka tidak hanya menjual
gula gending atau harum manis saja, tapi juga susu kental manis yang dikemas ulang dengan cantik dan kreatif berbentuk kerucut memanjang yang pastinya akan menggoda siapapun yang melihatnya, terutama anak-anak.
Kecerdasan melakukan diversifikasi produk ini, juga bentuk pemaksimalan fungsi 6 (enam) kotak tanpa tutup dibagian sisi luar tangkaq yang awalnya 5 (lima) diantaranya berfungsi sebagai sumber bunyi dan 1 (satu) kotak sebagai wadah multifungsi, menjadi kotak multifungsi kesemuanya.
Semoga bermanfaat!
Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Foodie Selengkapnya