Baca juga : Â Mohon... Jangan Naik Haji Lagi!
Kalkulasi manfaatnya, kalaupun ajal benar-benar menjemput sebelum sempat melaksanakan amalan yang diniatkan, Insha Allah kita sudah mendapatkan pahala niat. Wallahu a'lam bish-shawabi
Itulah salah satu motivasi masyarakat Banjar mentradisikan kebiasaan menyegerakan ibadah haji/umrah sejak dini (tidak hanya sejak muda), apapun latar belakangnya, laki-laki atau perempuan, miskin atau kaya, tukang becak atau pejabat negara. Sepertinya, motivasi ini juga yang menjadi salah satu penyebab panjangnya daftar tunggu haji di Kalimantan Selatan, bahkan menjadi yang terlama di Indonesia (data kemenag.go.id sekitar 34 tahun).
Jadi apalagi yang ditunggu? Ayo Haji Muda!
Berkah dan Manfaat "Niat" Berhaji Muda
Berhaji sejak dini bagi masyarakat Banjar, bukan lagi sekedar kesadaran individu sebagai muslim semata, tapi sudah menjadi tradisi kolektif atau kesadaran komunal pada sebagian besar Urang Banjar.
Sejarah panjang interaksi masyarakat Banjar dengan Islam, khususnya terkait agenda mempersiapkan haji sejak dini, berbuah pengalaman penting yang sangat berharga, masyarakat bisa merasakan sendiri berbagai keberkahan dan juga manfaat luar biasa dari "niat" berhaji muda bagi kehidupan.
Persiapan berhaji sejak dini, khususnya pada dua paradigma yang berhubungan langsung dengan kriteria mampu (isthitaah) untuk berhaji, kesanggupan fisik (mental dan spiritual/sehat lahir batin) dan kesanggupan finansial, selama ratusan tahun telah dibuktikan Urang banjar mampu mendorong masing-masing pelakunya untuk menata manajemen kehidupannya lebih baik lagi, lebih disipin, teratur dan terukur. Berikut rinciannya,
Pertama. Mempersiapkan fisik, mental dan spiritual Â