Acil Ida dan ID Station RCTIÂ
Menurut penuturan acil Ida, awalnya sidin kaget juga dipilih memerankan pedagang pasar terapung dalan iklan legendaris itu. Ketika ditanya, alasan dipilih sebagai "bintang" dalam iklan tersebut, sidin mengaku tidak tahu pasti. Menurut sidin, mungkin sebelumnya tim kreatif dari RCTI sudah memantau aktifitas keseharian sidin saat pagi-pagi tulak (pergi;bhs Banjar) mengayuh kelotok dengan membawa dagangan sayur-sayuran untuk dijual di Pasar Terapung.
Proses syuting adegan iklan tersebut, khususnya untuk scene mengangkat jempol, menurut sidin sempat diulang-ulang sampai belasan kali. Kalau tidak salah sampai 15 kali. Itupun menurut sidin masih mau diulang lagi.Â
Dari hasil syuting iklan ID Station RCTI tersebut, sidin mendapatkan honor Rp 40 ribu, angka yang termasuk lumayan untuk ukuran saat  itu. Uang itu langsung sidin belikan sarung dan sejadah sebagai kenang-kenangan hasil jadi "artis" dadakan tersebut.
Pada tahun 2002, sidin diundang ke Jakarta untuk mendapatkan penghargaan dari RCTI sebagai tanda jasa keterlibatan sidin dalam mengenalkan budaya masyarakat Banua ke masyarakat nusantara dan dunia. Bahkan, penghargaan tersebut sampai saat ini masih dipajang di ruang tamu. Selain penghargaan, saat itu, sidin juga mendapatkan uang tunai sebesar  Rp 14 juta, TV 14 inch dan biaya pendidikan atau beasiswa untuk salah satu anak perempuan sidin sampai lulus kuliah.Â
RCTI dan Urang Banua berduka!
Ungkapan belasungkawa dan berduka cita terkait meninggalnya Acil Ida langsung menyebar luas secara daring di lingkungan Urang Banjar di Kota 1000 Sungai dan juga Kalimantan Selatan. Ternyata, tidak hanya Urang Banjar saja yang merasa kehilangan atas berpulangnya Acil Ida, tapi sepertinya semua orang yang pernah merasa menikmati "jempol oke" sidin. Bahkan banyak tokoh nasional yang dulu, dimasa mudanya pernah terinspirasi jempol oke acil Ida juga turut mengucapkan belasungkawa.
Tak kurang dari politisi Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan dan juga gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil turut mengucapkan bela sungkawa atas berpulangnya acil Ida yang menurut keterangan salah satu putrinya, kesehatan sidin memang sudah menurun sejak tahun 2015 lalu.
Dari semua media sosialnya, RCTI yang ikut berjasa melambungkan nama sidin dan juga pasar terapung  juga mengunggah ungkapan berdukacita mendalam, bahkan dalam akun You Tube resminya, RCTI mengunggah ulang video in memoriam Hj. Noor Parida dengan judul RCTI OKE Mengenang Ibu Noor Parida, memori iklan ID Station 20 tahun silam yang dibagian tengahnya diselipkan video aktifitas Acil Ida di masa tuanya sebelum berpulang menghadap Sang Khaliq.
Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama!Â
Semoga bermanfaat!
Salam dari Koat 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!