Sampai menjelang azan Subuh, orang ini terus berusaha, sedangkan aku tidak juga mendapatkan cara jitu untuk melumpuhkan orang ini. Akhirnya, karena sudah nggak sabar lagi, ketika orang ini masih asyik mencoba mencongkel pintu pada titik-titik lokasi grendel, akhirnya pintu dari papan itu kugebrak dari dalam sambil berteriak maliiiiiiiiiing! Sekeras-kerasanya, sampai membuat orang ini terjengkang kebelakang dan langsung kabur sambil berteriak "ada orang". Nah, dari sini aku juga meyakini, orang ini tidak bekerja sendiri!
Setelah shalat Subuh di pagi buta, saya langsung ke rumah Pak RT dan menceritakan semua kronologi yang terjadi dirumah saya. Tidak menunggu lama, kami dan satpam komplek yang bertugas di pintu masuk mencoba memeriksa pintu belakang rumah dari arah luar dan benar saja, bekas congkelan jelas terlihat disana.
Akhirnya, satpam mengajak saya ke bedeng atau mess tukang untuk mengenali tukang yang ada, siapa tahu orang berkelubut tadi malam ada diantara mereka. Tapi sayang, kami terlambat! Dari informasi beberapa tukang di bedeng yang kami temui, pemegang proyek pemasangan kunci ini ada dua orang dan dua-duanya sebelum subuh tadi pamit mau pulang, katanya ada musibah di kampung.
Menjelang siang, dengan ditemani Pak RT dan Satpam, kami ke kantor pemasaran yang kebetulan setiap hari Minggu hanya bagian pemasaran saja yang piket. Alhamdulillah petugas piket bisa langsung memberikan akses untuk berbicara dengan manajemen sekaligus pemilik peusaha perumahan dan akhirnya kami sepakat bertemu selepas shalat Duhur.
Dari pertemuan dengan manajemen pengembang dan juga pemiliknya ini terungkap beberapa fakta mengejutkan! Untuk pengerjaan beberapa elemen rumah, pengembang memang menyerahkannya kepada pemborong yang berbeda-beda, termasuk pengerjaan semua panel pintu dan jendela. Celakanya, pengembang tidak menyadari adanya potensi kriminal dari aktifitas ini.Â
Terbukti, pihak pengembang kecolongan! Mereka sama sekali tidak mempunyai data personil dari para pemborong kerja yang mengerjakan beberapa pekerjaan di komplek kami.Â
Uniknya, fakta baru yang krusial sekaligus sangat mencengangkan akhirnya terungkap saat kami ke lapangan! Berbekal anak kunci dari rumah saya, ternyata saya juga bisa membuka beberapa rumah tetangga, baik yang masih kosong maupun yang sudah berpenghuni. Whalaaaah! Anehnya, pihak pengembang benar-benar baru mengetahui masalah ini. Kok bisa?
Akhirnya, setelah melalui beberapa kali perundingan dengan warga, pihak pengembang berniat ingin mengganti semua perangkat kunci rumah, khususnya pintu depan dan belakang yang punya akses keluar rumah. Tapi warga sepakat menolak dan lebih memilih minta mentahnya saja alias uang cash dan beli sendiri perangkat kuncinya. Karena khawatir semua seragam lagi seperti sebelumnya!
Jadi, kalau anda membeli rumah di perumahan, baik bekas atau baru ada baiknya perangkat kuncinya, terkhusus yang mempunyai akses keluar segera diganti dengan yang baru, biar kejadian yang saya alami tidak akan terulang kepada anda!
Semoga bermanfaat!Â
Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!