Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Manis Asam Asin Olahan Buah Lokal Khas Banjarmasin Untuk Berbuka Puasa

11 Mei 2020   12:38 Diperbarui: 11 Mei 2020   12:33 1896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | Dok. KOMBATAN 

Jaring Tahi Lala | @kaekaha
Jaring Tahi Lala | @kaekaha

2. Jaring (Archidendron pauciflorum)

 Jaring tahi lala begitulah Urang Banjar menyebut kudapan atau penganan khas Kota 1000 Sungai ini. Kudapan? Betul! Ini bedanya dengan sajian jaring atau jengkol pada umumnya yang biasa sebagai lauk atau sayur teman makan nasi. 

Jaring untuk camilan ini sama sekali tidak meninggalkan bau dan aroma jengkol pada umumnya, jadi mohon maaf kepada para fans berat jengkol  kelas berat yang sering berkata, "apa enaknya makan jengkol tidak berasa jengkol!" Saya tidak merekomendasikan kuliner yang satu ini. OK!

Cara membuat camilan ini sangat mudah, pilih jaring tua, setelah itu rendam pakai air cucian beras atau bisa juga dengan air kapur selama sehari semalam (khusus untuk penyimpanan agak lama, rendam dengan air bersih dan harus diganti setiap terlihat mulai keruh), setelah itu rebus selama 3 jam nonstop. Setalah itu sajikan!

Cara nyamil-nya, jaring biasa dimakan dengan cocolan atau kami menyebutnya sebagai  lalaan yang dibuat dari saripati santan dengan bumbu khas sesuai dengan citarasa yang ingin di cecap, gurih atau manis.  Kalau manis, berarti tinggal menambahkan sari pati santan dengan adonan gula merah, sedangkan citarasa gurih, biasanya ditambahkan garam, bawang putih dan kaldu. Mau coba untuk berbuka sore ini?

Pisang Menurun (Musa acuminata) | @kaekaha
Pisang Menurun (Musa acuminata) | @kaekaha

lempeng pisang menurun | @kudapanbanjar
lempeng pisang menurun | @kudapanbanjar

3. Pisang Menurun (Musa acuminata)

Selain diolah menjadi kolak pisang yang menjadi favorit dunia untuk berbuka puasa, pisang  (Musa acuminata) Wadai lempeng pisang, kue pancake khas Banjar ini selain mudah dibuat sebagai kudapan untuk berbuka puasa teman si-Jaring Tahi Lala kue ini juga bisa dijadikan "pelarian" bagi pisang-pisang yang sudah terlalu masak atau pisang kamasakan (ndalu;Jawa). 

Bahan : 

  1. 5 biji pisang menurun
  2. 1/4 kg tepung terigu
  3. 2 telur ayam
  4. 2 sdm gula
  5. Secukupnya Mentega

Cara memasaknya sangat mudah, 

  1. Lumat agak kasar pisang menurun, setelah itu tambahkan bahan yang lain. 
  2. Aduk semua bahan, setelah itu tuang dan ratakan dalam wajan yang telah diolesi mentega. tunggu sampai matang.
  3. Setelah matang, angkat.

Aslinya, untuk menikmati lempeng pisang menurun | @kudapanbanjar ini, kami bisa langsung memakannya atau bisa juga mencocolnya atau menambahkan topping gula pasir saja. Tapi, setelah dikomersilkan, wadai lempeng pisang menurun ini dipasaran muncul dengan berbagai topping menarik seperti keju, cokelat, susu, strawberry dan lain-lainnya. Mudah kan? Dicoba yuk!

Wadai Pais Waluh| @kaekaha
Wadai Pais Waluh| @kaekaha

4. Waluh (Cucurbita moschata)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun