Menurut Tjahjono Prasodjo, "tlu" artinya tiga, dan "ron"  dalam pemahaman Bahasa Jawa halus artinya daun. Jadi, Tlu Ron itu maknanya Tiga Daun yang diyakini diadopsi dari nama pohon yang identik satu tangkainya berdaun tiga.
Seperti diberitakan Tribun Jogja tanggal 19 Maret 2020 dengan judul Pohon Tlu Ron, Jejak Kuno Nama Lokasi Candi Kedulan, Tumbuh Subur di Banjarmasin.Â
Istilah Tlu Ron yang terdapat pada naskah kalimat di prasasti yang kelak juga dinamai parasasti Tlu Ron ini diyakini merupakan nama daerah tempat berdirinya bangunan suci (Komplek Candi Kedulan Sekarang). tempat prasasti ini ditempatkan.
Menurut Tjahjono Prasodjo, diambil dari pohon yang kemungkinan saat itu banyak tumbuh di kawasan tersebut dengan ciri identik berupa daun yang setiap tangkainya terdapat tiga helai daun.
Kebetulan, di Banjarmasin terdapat tanaman/pohon dengan nama dan juga ciri fisik yang sangat identik dengan ciri tanaman atau pohon Tlu Ron tersebut yang oleh masyarakat Banjar biasa disebut sebagai Tigarun.
Penulisan dan pelafalan suku kata run dalam kata Tigarun ini mengacu pada dialek asli Banjar hulu yang biasa melafalkan huruf O (biasa disebut sebagai huruf O bulat) dengan U (biasa disebut sebagai huruf O pecah ; Urang Banjar tidak mengenal huruf  U, tapi O pecah).
Jadi aslinya, penulisan yang benar adalah Tigaron dan dibaca dengan dialek Banjar Hulu menjadi Tigarun.
Memang masih memerlukan kajian intensif dan penelitian lebih lanjut, untuk memastikan hubungan antara tanaman/pohon Tlu Ron di Dusun Kedulan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman di abad ke-9 dengan Tigarun atau Tigaron yang sekarang banyak tumbuh subur di tepian Sungai Martapura dan sebagian besar wilayah berair Kalimantan  Selatan.Â
Mengenal Tanaman Tigarun Lebih Dekat
Tigarun atau Tigaron merupakan sebutan masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan untuk tanaman berdaun majemuk yang pada satu tangkainya terdapat tiga helai daun yang di dunia internasional lebih dikenal sebagai Three-leaf Caper (Crataeva adansonii).
Menurut guru besar Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Prof. Dr. Mochamad Arief Soendjoto dalam artikel "TIGARON (Crataeva adansonii) Tumbuhan Lahan Basah, Bahan Jaruk Tigaron" menyebutkan, tanaman berakar tunggang ini termasuk tumbuhan berkayu, mengeras, menahun dan membentuk pohon dengan batang tumbuh tegak lurus vertikal dengan tulang percabangan sukar ditentukan, tetapi umumnya mengarah ke atas sampai bertemu dengan tulang cabang yang ada diatasnya.Â