Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Jejak "Bunga Tigarun", Lalapan Unik Urang Banjar di Prasasti Peninggalan Mataram Kuno Abad ke-9

22 Maret 2020   00:05 Diperbarui: 28 Maret 2020   20:19 1662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Tjahjono Prasodjo, "tlu" artinya tiga, dan "ron"  dalam pemahaman Bahasa Jawa halus artinya daun. Jadi, Tlu Ron itu maknanya Tiga Daun yang diyakini diadopsi dari nama pohon yang identik satu tangkainya berdaun tiga.

Seperti diberitakan Tribun Jogja tanggal 19 Maret 2020 dengan judul Pohon Tlu Ron, Jejak Kuno Nama Lokasi Candi Kedulan, Tumbuh Subur di Banjarmasin. 

Istilah Tlu Ron yang terdapat pada naskah kalimat di prasasti yang kelak juga dinamai parasasti Tlu Ron ini diyakini merupakan nama daerah tempat berdirinya bangunan suci (Komplek Candi Kedulan Sekarang). tempat prasasti ini ditempatkan.

Menurut Tjahjono Prasodjo, diambil dari pohon yang kemungkinan saat itu banyak tumbuh di kawasan tersebut dengan ciri identik berupa daun yang setiap tangkainya terdapat tiga helai daun.

Kebetulan, di Banjarmasin terdapat tanaman/pohon dengan nama dan juga ciri fisik yang sangat identik dengan ciri tanaman atau pohon Tlu Ron tersebut yang oleh masyarakat Banjar biasa disebut sebagai Tigarun.

Penulisan dan pelafalan suku kata run dalam kata Tigarun ini mengacu pada dialek asli Banjar hulu yang biasa melafalkan huruf O (biasa disebut sebagai huruf O bulat) dengan U (biasa disebut sebagai huruf O pecah ; Urang Banjar tidak mengenal huruf  U, tapi O pecah).

Jadi aslinya, penulisan yang benar adalah Tigaron dan dibaca dengan dialek Banjar Hulu menjadi Tigarun.

Memang masih memerlukan kajian intensif dan penelitian lebih lanjut, untuk memastikan hubungan antara tanaman/pohon Tlu Ron di Dusun Kedulan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman di abad ke-9 dengan Tigarun atau Tigaron yang sekarang banyak tumbuh subur di tepian Sungai Martapura dan sebagian besar wilayah berair Kalimantan  Selatan. 

Tigaron atau Crataeva adansonii (wikimedia.org)
Tigaron atau Crataeva adansonii (wikimedia.org)

Mengenal Tanaman Tigarun Lebih Dekat
Tigarun atau Tigaron merupakan sebutan masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan untuk tanaman berdaun majemuk yang pada satu tangkainya terdapat tiga helai daun yang di dunia internasional lebih dikenal sebagai Three-leaf Caper (Crataeva adansonii).

Menurut guru besar Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Prof. Dr. Mochamad Arief Soendjoto dalam artikel "TIGARON (Crataeva adansonii) Tumbuhan Lahan Basah, Bahan Jaruk Tigaron" menyebutkan, tanaman berakar tunggang ini termasuk tumbuhan berkayu, mengeras, menahun dan membentuk pohon dengan batang tumbuh tegak lurus vertikal dengan tulang percabangan sukar ditentukan, tetapi umumnya mengarah ke atas sampai bertemu dengan tulang cabang yang ada diatasnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun