Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pulau Siompu dan Si-Mata Biru, "Jejak Cinta" Bangsa Portugis nan Eksotis

2 Maret 2020   10:04 Diperbarui: 2 Maret 2020   10:09 1378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhammad Idul dan Kepala Ikan yang Masih Menancap (detik.net.id)

Untuk menuju ke Pulau Siompu, diperlukan waktu tempuh sekitar 6 jam perjalanan dengan kapal fery ke Kota Bau Bau dan dilanjut  40 menit perjalanan laut menggunakan perahu cepat  (speedboat) dari Pelabuhan Topa, Kota Bau Bau. 

Selain mempunyai surga bawah air, Pulau Siompu ini juga terkenal sebagai penghasil buah jeruk lokal yang sangat terkenal dengan citarasanya yang manis, bahkan mengutip dari antaranews.com konon lebih manis dari semua jenis jeruk unggulan di Indonesia, seperti jeruk keprok Sumatera, Kalimantan atau jeruk dari Bali atau Jawa, yaitu jeruk Siompu. 

Sayang, varietas jeruk Siompu ini konon tidak bisa dibudidayakan di tempat lain, sehingga kondisinya sekarang terancam punah.

Mata Biru Ariska Dala, (La Ode Pandi Sartiman / Beritagar.id )
Mata Biru Ariska Dala, (La Ode Pandi Sartiman / Beritagar.id )

Mata Biru, Jejak Cintra Bangsa Portugis di Pulau Siompu

Selain surga bawah laut yang begitu menawan, juga jeruk Siompu yang begitu manis dan legendaris, ternyata Pulau Siompu juga menyimpan keunikan endemik yang sangat langka dan sepertinya sulit untuk menemukannya di daerah lain di Indonesia. yaitu keberadaan Bula atau penduduk berkulit albino keturunan dari Hatibi Bula, khatib/tokoh agama Islam di masa lalu  (Insha Allah akan saya tulis di artikel terpisah) dan yang tidak kalah menarik adalah keberadaan entitas pemilik mata biru yang menurut sejarahnya, konon merupakan keturunan dari Wa Ode Kambaraguna,  putri dari Raja Siompu II yang menikah dengan seorang Portugis (konon bernama Pitter). 

Menurut La Dala, pewaris mata biru dan juga ciri fisik khas masyarakat eropa seperti tinggi, hidung mancung, kulit putih dan juga rambut pirang yang merupakan keturunan ke-5 dari pernikahan putri Siompu, Wa Ode Kambaraguna dengan Pitter, dari pernikahan moyangnya tersebut lahir beberapa anak, salah satunya La Ode Raindabula, generasi pertama mata biru di Siompu. 

Selanjutnya, La Ode Raindabula mempersunting perempuan bangsawan lainnya dan memiliki lima anak, antara lain La Ode Pasere yang merupakan kakek buyut La Dala dari pihak ibu.

La Dala (La Ode Pandi Sartiman / Beritagar.id) 
La Dala (La Ode Pandi Sartiman / Beritagar.id) 

Sedangkan La Dala sendiri yang saat ini menjabat sebagai kepala sekolah SDN 2 Kaimbulawa, kampung halamannya sendiri tercatat mempunyai enam orang anak yang salah satu diantaranya, yaitu Ariska Dala mewarisi mata biru dari La Dala, ayahnya.

Bola mata dara yang beranjak dewasa ini terlihat mempesona dengan sorot mata tajam dan iris mata berwarna biru mencolok, seperti warna laut yang mengelilingi kampung halamannya, pulau Siompu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun