Sejauh ini, ada lima spesies labu yang umum dikenal, yaitu Cucurbita Maxima Duchenes, Cucurbita Ficifolia Bouche, Cucurbita Mixta, Cucurbita Moschata Duchenes dan Cucurbita Pepo.Â
Kelimanya di Indonesia disebut dengan Labu Kuning (Waluh), mungkin karena secara fisik kelimanya memiliki ciri-ciri yang hampir sama, yaitu berbentuk bulat pipih, lonjong, atau panjang dengan banyak alur (15-30) alur.Â
Bagi pecinta kudapan tradisional yang pernah jalan-jalan ke Banjarmasin atau ke Kalimantan Selatan, rasanya belum afdol jika belum merasakan wadai unik dari labu kuning yang biasa dibungkus daun pisang dengan bentuk kerucut atau piramid yang biasa disebut Pais Waluh.
Karena wadai inilah, salah satu sebab yang akan mengikat batin Anda sehingga membuat anda selalu kaganangan (merindukan) pada Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!
Kenapa Pais Waluh bisa membuat kaganangan pada Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!?Â
Pecinta wadai tradisonal nusantara tentu mafhum, kalau wadai basah atau jajanan kue  tradisional basah yang berbahan alami sebagian besar tidak akan bisa bertahan lama alias harus langsung dinikmati dan habis di tempat. Begitu juga  dengan Pais Waluh yang rata-rata hanya tahan setengah hari atau sekitar 6-7 jam.
Bagaimana tidak ngangeni, lha wong sudah tergoda aroma legitnya gula dan gurihnya santan yang menyatu dengan bau harum khas buah waluh, dilanjut dengan sensasi nikmatnya citarasa legit nan lembut di mulut khas pais waluh! Eeeeeeh... lha kok tidak bisa dipinang alias dibawa pulang! Hadeeeew!Â
Mungkin sensasinya untuk yang satu ini, mirip seperti drama Valentino Rossi yang memulai balapan dari pole position dan terus berada paling depan dalam sesi balapan sampai putaran terakhir, tapi di tikungan terakhir atau beberapa detik lagi sebelum finish, tiba-tiba  YZR-M1 tunggangannya melintir ke luar trek dan mogok di gravel! Nah lho, sedih kan!?Â
Tapi kada usah gair ( jangan galau), karena saya akan memberikan resep rahasia legitnya wadai pais waluh khas Urang Bnajar yang legendaris, mau?
Pais Waluh yang banyak dijual di kedai-kedai wadai di seputaran Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas ini memang hadir dalam beberapa variasi, baik bentuk bungkus, cita rasa maupun juga penampakan wadai-nya.Â
Tapi, secara umum semuanya tetap mempunyai benang merah pada perpaduan citarasa gurih dan manis-nya yang otentik, lembut dan lumer di mulut yang sudah pasti akan maulah karindangan (membuat rindu berat) pada Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!