Proyek kerjasama dengan Banco Central De Reserva Del Peru (BCRP) senilai € 16,5 juta sekitar Rp260 miliar ini menjadi menarik, karena tercatat sebagai rekor proyek dengan nilai tertinggi  di sepanjang sejarah perjalanan panjang Peruri, begitu juga dengan posisi negara Peru yang di Amerika Latin atau Amerika Selatan, juga menjadi rekor untuk jarak geografis pelanggan terjauh.
Hebatnya lagi, proyek kerjasama pencetakan uang Peru ini tidak datang dengan tiba-tiba atau datang dengan sendirinya, tapi datang setelah (Perum) Peruri melalui proses persaingan yang kompetitif selama sekitar dua bulan akhirnya memenangkan tender dengan menyingkirkan perusahaan-perusahaan percetakan uang kelas dunia lainnya, seperti Gisecke & Devrient (Jerman), Oberthur (Perancis), De La Rue (Inggris), Goznak (Rusia) dan PWPW (Polandia).
Keberhasilan Peruri memenangkan tender diumumkan melalui surat ketetapan yang ditandatangani oleh Julio Velarde Flores pada 26 Desember 2019.
Dalam dokumen perjanjian proyek tersebut disebutkan bahwa kontrak kerja sama tersebut berlaku selama dua tahun atau sampai tahun 2021. Di mana Peruri akan mencetak tiga dari total empat denominasi yang digunakan di Peru, yaitu Nuevo Sol atau biasa disebut dengan soles pecahan 10, 20 dan 50.
Untuk tahun 2020, akan dicetak sebanyak 520 juta bilyet (lembar mata uang) dalam tiga jenis pecahan soles yang proses produksinya akan dimulai pada bulan Juni 2020 dan pengiriman pertama akan dilakukan pada bulan November 2020.
Sekadar informasi, pencetakan uang kertas mata uang Peru ini mayoritas menggunakan material lokal dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) kurang lebih 60 persen, di antaranya meliputi penggunaan tinta yang diproduksi oleh PT Sicpa Peruri Securink (PT SPS)Â dan material supporting lainnya.
Pencapaian ini menambah panjang proyek internasional yang telah dikerjakan (Perum) Peruri. Selain Peru, Peruri juga telah ekspansi bisnis ke beberapa negara, seperti Nepal, Srilanka, Filipina, Pakistan dan sebentar lagi (Perum) Peruri juga akan kembali mengikuti tender percetakan mata uang oleh bank sentral Filipina, juga menargetkan ekspansi bisnisnya ke ASEAN, Asia Selatan dan Afrika Selatan.
Khusus untuk negara Nepal, sejak tahun 2015-2016 (Perum) Peruri telah mencetak banknotes atau uang kertas asing yang dapat dipertukarkan dan mempunyai catatan kurs resmi,  2016-2019 mencetak perangko sebanyak 145,2 juta lembar dan pada tahun 2016 mencetak 5,7 miliar pita cukai.
Untuk Sri Lanka, tahun 2015 (Perum) Peruri mendapat order mencetak 1,5 juta buku paspor untuk Sri Lanka dan pada tahun 2018 sebanyak 1 juta buku paspor.Â
Sedangkan untuk Filipina, pada tahun 2015 (Perum) PERURI mencetak 32,8 juta lembar perangko dan pada tahun 2019 mencetak 5 miliar lembar pita cukai untuk Pakistan .