Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Sepak Takraw, Olahraga Atraktif nan Eksotis yang Minim Apresiasi dan Publikasi

8 Desember 2019   08:58 Diperbarui: 8 Desember 2019   21:37 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Aksi Akrobatik Salto yang Memukau (historia.id)

Sehari sebelum Asian Games XVIII Jakarta-Palembang 2018 berakhir, aksi -aksi akrobatik nan menghibur yang ditampilkan Saiful Rijal, Rizky Abdul, dan Nofrizal benar-benar membius masyarakat Indonesia, termasuk saya tentunya! 

Bagaimana tidak, eksotisnya aksi salto Saiful Rijal untuk menyerang daerah permainan Jepang benar-benar membuat saya speechless, cantik dan sangat mematikan! Mereka akhirnya menaklukkan Jepang dan merebut medali emas pertama dalam sejarah keikutsertaan sepak takraw dalam even Asian Games.

Sejak masih duduk di bangku sekolah dasar di awal 80-an, saya sebenarnya sudah sangat tertarik dengan olahraga yang menurut saya sangat unik dan eksotis yang kita kenal sebagai sepak takraw. 

Aksi-aksi akrobatik para pemainnya yang selalu full atraktif dalam memainkan bola, terutama aksi full salto pemain depannya ketika melakukan smash ke arah daerah permainan lawan yang selalu membuat saya terheran-heran dan berdecak kagum. Kok bisa ya!?

 Aksi Akrobatik Salto yang Memukau (historia.id)
 Aksi Akrobatik Salto yang Memukau (historia.id)

Sayang, waktu itu sangat sulit untuk mencari informasi apapun, termasuk olahraga yang satu ini, sepak takraw! Beda dengan sekarang, kita tinggal ketik kata kuncinya di mbah Gugel langsung semua data keluar dengan sendirinya.

Awal ketertarikan saya pada olahraga asli bangsa-bangsa Melayu ini seingat saya dimulai saat sering mendapati gambar-gambar beku aksi-aksi akrobatik pemain sepak takraw yang tasumbalit (jungkir balik dalam bahasa Banjar) di koran hitam putih milik bapak saya tahun 80-an yang entah isinya liputan dari even apa.

Aksi Saiful Rijal (suara.com)
Aksi Saiful Rijal (suara.com)

Itu baru dari sisi permainanya, saya semakin terkejut sekaligus terkaget-kaget ketika baru mengetahui sekaligus menyadari, kalau bola yang dipakai untuk bermain sepak takraw itu ternyata sangat berbeda. 

Bola yang digunakan bukanlah bola layaknya yang dipakai jenis olahraga lain yang memakai bola, semacam sepak bola, bola voli, bola basket apalagi softball, cricket tenis dan lainnya lagi yang bolanya tertutup rapat dan berisi massa udara. 

Ini yang semakin membuat saya tergila-gila dengan sepak takraw!

Bola yang dipakai untuk bermain sepak takraw ternyata sejenis bola berongga dengan 12 lubang tanpa massa udara berukuran diameter 41-43 cm yang terbuat dari anyaman rotan, wooow keren ya! 

Entahlah, siapa yang pertama kali menemukan dan menciptakan bola takraw sekaligus permainan sepak takraw yang unik dan sangat eksotis ini yang jelas menurut saya penemunya termasuk jenius! 

Selain ramah lingkungan dan bahannya banyak tersedia di alam bangsa Melayu atau di kawasan hutan Asia Tenggara, kreasinya membentuk anyaman rotan tiga dimensi berbentuk bola ini merupakan wujud kecerdasan ide yang luar biasa! 

Walaupun memang, seperti layaknya fakta bangsa-bangsa dunia ketiga atau istilah kerennya bangsa-bangsa di negara berkembang yang banyak potensi daya kreatifnya muncul karena kepepet atau kita kenal dengan the power of kepepet! 

Memang tidak menutup kemungkinan, munculnya ide nenek moyang bangsa Melayu dahulu menciptakan bola takraw berbahan rotan sekaligus cara bermainnya yang atraktif ini juga akibat keterbatasan mengakses permainan bola umumnya yang pastinya berbiaya mahal. 

Tapi nggak masalah, show must go on! Apapun latar belakang terciptanya olahraga permainan ini, permainan atraktif yang mencerminkan ketangkasan dan keindahan akrobatik ini sekarang sudah mulai menapak belahan dunia manapun di muka bumi dan yang terpenting memang benar-benar menghibur dan sudah tentu menyehatkan! Betul?!

aksi akrobatik pemain sepak takraw (perpustakaan.id)
aksi akrobatik pemain sepak takraw (perpustakaan.id)

Saya berkenalan dengan olahraga sepak takraw lebih intens ketika duduk di akhir bangku sekolah dasar. 

Waktu itu di jam pelajaran olahraga, khusus anak laki-laki diperkenalkan dengan olahraga asli bangsa Melayu ini, meskipun saat itu seingat saya kita hanya diperkenalkan dengan wujud dan bentuk bolanya saja yang memang unik dan aneh! 

Tidak dengan perlengkapan permainannya seperti bentuk dan ukuran lapangan, tinggi, dan lebar net, apalagi cara bermain sekaligus nama-nama posisi pemainnya yang unik, ada tekong, apit kiri, dan apit kanan.

Setelah itu, pak guru yang sepertinya juga baru pertama memegang bola takraw kiriman dari pusat (katanya begitu saat itu!) mencoba menunjukkan cara bermainnya di hadapan kami, lumayanlah hasilnya! 

Meskipun tidak jago-jago amat bermainnya si Bapak guru, setidaknya atraksi singkat ini semakin membuat kami anak-anak SD tertua saat itu sangat penasaran untuk memainkan permainan bola takraw.

Sekaligus membuat adik-adik kelas kami yang ngintip-ngintip dari celah jendela kaca jadi semakin keheranan dan penasaran pada permainan yang baru saja kami mainkan.

Ini cerita lama saya! Cerita kuno yang seharusnya tidak boleh terjadi lagi di masa mendatang! Semoga, setelah momentum Asian Games dan SEA Games yang memunculkan catatan emas atlet sepak takraw indonesia di kancah olahraga dunia, mata dan hati kita semua bisa lebih terbuka untuk lebih care dengan olahraga unik dan khas, asli bumi melayu ini. Betul!? 

Sejarah Sepak Takraw

Menurut beberapa sumber, nama takraw diambil dari bahasa Thai yang berarti bola anyaman, sedangkan kata sepak seperti kita pahami bersama, merupakan bahasa melayu yang berarti tendang. 

Olahraga yang mempunyai beberapa nomor variasi permainan ini, awalnya memang hanya populer di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Brunei, Vietnam, Laos, Filipina, Myanmar, Kamboja, Thailand, dan juga termasuk Indonesia saja. 

Seiring berjalannya waktu, cara bermain takraw yang unik dan atraktif ternyata berhasil menggoda banyak bangsa di dunia untuk ikut memainkannya dan sekarang sepak takraw sudah mulai menyebar ke berbagai belahan dunia.

Menurut Susi Dunsmore dalam Sepak Raga, olahraga takraw awalnya termasuk permainan tradisional Kesultanan Malaka di abad ke-15 yang wilayah kekuasaannya mencakup Semenanjung Malaya, Selat Malaka, Kepulauan Riau hingga Riau daratan.

Berdasarkan manuskrip Sulalatus Salatin, sepaktakraw disebarkan para saudagar ke seluruh wilayah Sumatra dan pulau lain Nusantara hingga Sulawesi pada awal abad ke-16. 

Di Sulawesi, sepak takraw berkembang pesat dan dikenal menjadi olahraga tradisional masyarakat Bugis dengan nama Ma’Raga atau Maddaga yang diambil dari kata siraga-raga dalam bahasa Bugis yang berarti saling menghibur.

Di Sumatera Barat, olahraga ini disebut Sipak Rago, di Filipina disebut sipa, di Burma chinlone, di Laos maradong dan di Thailand disebut takraw. Apa nama olahraga ini daerahmu?

Tertarik memainkanya? Yuk kita lestarikan olahraga unik dan atraktif ini!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun