Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Datsun dan Kenangan Menjelajah Eksotisnya Alam Liar Kalimantan (1)

29 November 2019   09:08 Diperbarui: 1 Desember 2019   04:56 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabar akan ditutupnya operasional pabrikan otomotif Datsun di Indonesia oleh induknya Nissan Motor Indonesia mulai awal 2020 yang santer dikabarkan oleh berbagai media, tidak hanya mengejutkan tapi juga membuat saya sedih!

Disaat masih belum benar-benar move on dari kenangan indah dan menggugah keliling Pulau Kalimantan dalam hajatan Kompasiana Blog Trip - Datsun Risers Expedition  dengan tagline "Jelajah wisata pulau terdepan" bersama teman-teman kompasianer dari seluruh Indonesia pada Januari 2016 lalu, mengutip dari laman otomotifnet.com terbitan Rabu, (27/11), Kementerian Perindustrian melalui  Putu Juli Ardika, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kemenperin, tidak hanya membenarkan kabar bakal berhentinya produksi mobil Datsun Indonesia di awal 2020, tapi juga membeberkan penyebabnya.

Baca Juga :  Adu Nyali dengan Datsun Go+Panca, Menggali Potensi, Menebar Inspirasi untuk Negeri

Menurut Putu Juli Ardika persaingan yang ketat di pasar otomotif Tanah Air, membuat penjualan Datsun tidak mencukupi skala bisnis. "Persaingan di pasar otomotif sangat ketat, sehingga sekarang bagaimana cara mereka menjual," apalagi tahun ini juga ada kegiatan pesta demokrasi, sehingga berdampak pada penjualan kendaraan.

Armada Datsun Go Panca untuk Keliling Kalimantan (dokpri)
Armada Datsun Go Panca untuk Keliling Kalimantan (dokpri)

"Dengan keadaan (pasar) agak turun, sehingga mereka kemarin penjualannya tidak cukup untuk menjalani usaha. Jadi skala ekonominya enggak pas," imbuhnya. Maka dengan kondisi saat ini, Datsun yang hanya menjual produknya di dalam negeri mau tidak mau mengharuskan PT Nissan Motor Indonesia (NMI) untuk mengubah strateginya!

Pabrik yang tadinya dipakai untuk produksi Datsun Go dan Go + akan dipakai mengembangkan komponen mesin dari Livina dan Xpander secara lokal, bekerja sama dengan Mitsubishi Motors.

Baca Juga :  Sangatta-Tanjung Redeb, Ajang Pembuktian Ketangguhan Datsun Go+ Panca                    

"Jadi yang kemarin diimpor, nanti dikerjakan dalam negeri," ujar Putu lagi.

"Nah, itu berarti kerja sama juga dengan Mitsubishi untuk memproduksi New Livina," tutup Putu Juli Ardika.

Memang harus diakui, pasar otomotif Indonesia sangat ketat tidak hanya Datsun yang harus realistis untuk menghentikan produksinya, bahkan beberapa produsen otomotif kelas dunia dari Eropa, Amerika dan Asia telah lebih dulu lempar handuk dari ganasnya arena pasar otomotif Indonesia, sebut saja  Opel (2006), Ford (2016) dan menyusul semua produk General Motor (produsen Chevrolet) akhir Maret 2020 mendatang. Sedangkan dari produsen Asia berturut-turut ada Ssangyong, Subaru, Chery, Geely dan Infiniti.

Dasun Risers Expedition
Dasun Risers Expedition
Kenangan Tak Terlupakan Perjalanan Etape 1 Kompasiana Blog Trip - Datsun Risers Expedition

Kenangan indah menjelajah alam Pulau Kalimantan beberapa tahun silam bersama para kompasianer hebat yang datang dari seluruh Indonesia dengan mengendarai mobil Datsun Go Panca dan Go Panca + tentu tidak akan pernah saya lupakan! Sebagai apresiasi saya untuk pabrikan DATSUN  yang khabarnya akan tutup buku di awal tahun 2020, saya ingin sekali lagi berbagi kenangan indah saya keliling Pulau Kalimantan menjelajah wisata pulau terdepan dengan Datsun Go Panca dan Go Panca +. Yuk berangkat!

Untuk etape 1 ini, kita akan menjelajah "Banua Etam"  alias "Bumi Kalimantan Timur", mulai dari Kota Balikpapan sampai Kota Tanjung Redeb Ibu Kota Kabupaten Berau. Untuk catatan profil kompasianer yang terlibat di etape 1 ini bisa dibaca di artikel "Datsun Risers Expedition; Catatan Kecil Perjalanan Para Risers" tulisan dari Kompasianer Satto Raji. Yuk berangkat!

Selamat Datang di Balikpapan (dokpri)
Selamat Datang di Balikpapan (dokpri)

Mangenali Simpul-Simpul  Eksotisme Jantung Kalimantan : Welcome to Balikpapan!

Bagi yang belum pernah mendengar dan melihat Pulau Kalimantan, membayangkan pulau terbesar di Indonesia ini yang terlintas pasti hutan belantara yang lebat, suku dayak dengan ciri khas telinga panjangnya, orang utan atau malah kabut asap pekat dan beracun yang selalu menyapa di bulan kemarau! Betul...? Memang benar, semua itu bagian dari Kalimantan, tapi Kalimantan tidak hanya itu bro...! Masih banyak ikon Pulau Kalimantan yang belum tereskspos!

Baca Juga : Datsun Risers Expedition, Menikmati Eksotisme Jantung Kalimantan dengan Cara Berbeda                    

Jangankan terekspos keluar negeri, didalam negeri saja masih perlu ketelatenan dan kerja keras untuk memperkenalkannya. Untuk itulah, inisiatif dan ide cemerlang pabrikan Datsun untuk mengadakan Datsun Risers Expedition yang akan menjelajahi Pulau Kalimantan patut mendapatkan apresiasi. Come on Let's go....

Perjalanan resmi hajatan bertajuk Datsun Risers Expedition" Round III Kalimantan etape 1 dimulai dari Kota Samarinda menuju Kota Tanjung Redeb di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Berlangsung dari tanggal 11-15 Januari 2016 memang tidak melewati Kota Balikpapan. Hanya saja, sepertinya kurang afdhol kalau kita harus melewatkan begitu saja "pintu masuk" para risers Datsun Risers Expedition dibumi Kalimantan ini. 

Dealer Nissan-Datsun Sampaja Samarinda (dokpri)
Dealer Nissan-Datsun Sampaja Samarinda (dokpri)
Singgah di Kota Tepian, Samarinda

Kota Samarinda si Kota Tepian, Ibu Kota Propinsi Kalimantan Timur. Kota yang berada di tepian Sungai Mahakam ini mempunyai sejarah panjang sebagai kota perdagangan yang sangat penting bagi pergerakan dan pertumbuhan perkonomian regional Kalimantan. Posisi strategis Kota Samarinda yang tepat berada di jalur lalu lintas perdagangan antar pulau dan antar daerah di pedalaman Kalimantan, menjadikan pelabuhan sungai Mahakam sebagai pelabuhan tersibuk di jamannya dan Sungai Mahakam sebagai salah satu sungai telebar dan terpanjang di Indonesia sangat mendukung untuk kepentingan itu. 

Hebatnya, ditengah-tengah sibuknya jalur pelayaran Sungai Mahakam ternyata didalamnya masih menyimpan spesies unik dan langka yang hampir punah, pesut mahakam atau kita kenal sebagai ikan duyung atau ada juga yang menyebutnya sebagai Dugong. Binatang mamalia air yang lebih kita kenal dengan ikan duyung ini dengan mati-matian dijaga kelestariannya oleh masyarakat Samarinda. Mau ikut serta menjaganya, kompasianer? 

Islamic Center (Masjid Baitul Muttaqien) landmark Kota Samarinda (dokpri)
Islamic Center (Masjid Baitul Muttaqien) landmark Kota Samarinda (dokpri)

Perjalanan para risers dimulai dari titik ini, Dealer Nissan-Datsun Sempaja, Samarinda. Tim kami risers 4 (#Jagaw Risers) beranggotakan Rahab Ganendra, Ang Tek Khun dan saya sendiri, kaekaha. 

Sekitar pukul 13.30 WITA rombongan Datsun Risers Expedition yang berjumlah 5 mobil plus beberapa mobil Offcial berangkat menuju Kota Sangatta di daerah Kutai yang berjarak sekitar 260km. 

Selama perjalanan, #JagawRisers" tidak mengalami kendala yang berarti. Driver kami Rahab Ganendra tidak perlu waktu lama untuk menyesuaikan diri dengan tunggangan baru kami Datsun Go+ Panca. Dengan laju kendaraan yang sifatnya koordinatif beriring-iringan dengan rata-rata kecepatan antara 50-60 km/jam kami bisa menikmati kenyamanan berkendara berkelas yang disediakan oleh rancangan Datsun Go+ Panca yang elegan dan tetap aman. 

Baca Juga : Kenapa Pengguna Datsun Sebut Dirinya 'Riser'? 

Tipikal jalan menuju Kota Sangatta dari Kota Samarinda didominasi oleh tanjakan dan turunan yang dikombinasi dengan tikungan-tikungan tajam yang berkelok-kelok, kami bisa dibilang sangat jarang bertemu dengan jalur lurus datar dengan panjang lebih dari 500 meter! Keren kan? 

Tapi itulah hebatnya Datsun Go+ Panca, dengan medan yang lumayan ekstrim dan menantang seperti itu tetap bisa berakselerasi secara maksimal, hebatnya lagi tetap bisa memberikan kenyamanan dan keamanan maksimal kepada semua penumpang yang ada di dalam kabin. 

Good Job, Datsun! Akhirnya, sekitar pukul 19.00 WITA kami mulai memasuki kota Sangatta, negeri kecil penghasil batubara terbesar di Kalimantan Timur. 

Sangatta, negeri kecil penghasil batubara terbesar di Kalimantan Timur (dokpri)
Sangatta, negeri kecil penghasil batubara terbesar di Kalimantan Timur (dokpri)

Bersambung...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun