Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pantun Talibun Tebak-tebakan, Yuk Berbalas Pantun!

24 November 2019   20:39 Diperbarui: 24 November 2019   20:51 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banda Naira memang cantik jelita

Andai manisan jauh legitnya dari gulali

Andai sedap dimakan jauh lagi kakap digulai

Apa daya hati tergoda pesonanya 

Meski jauh tak rugi kesana lagi


Bendanya nyata ada disekeliling kita

Bahkan teramat sangat dekat sekali

Bisa dipegang dan dibelai-belai

Coba kira  tebak saja jawabannya

Jika dipotong pendek dia semakin meninggi

Pala dari Banda incaran kompeni

Harganya mahal kalahkan emas permata

Siapa lagi rakyat sanggup membelinya

Jika kompeni turunkan pasukan

Itulah kisah Banda yang patut dibagi

Biarlah kecil saja benda ini

Tapi sangat penting untuk kita

Silakan saja tebak apa jawabnya

Maksud hati hendak dimasukkan 

Apa daya dia malah keluar lagi

Pulau Run di Banda memang berkelas

Ditukar Manhattan oleh kompeni

Karena Pala bikin katong jadi tambun

Sayang Pulau Run bagai hilang saripati

Tetap diam dalam hening bayang-bayang

Sudah punya jawaban untuk berbalas

Jangan ragu tulis jawabnya di sini

Mari kita berbalas pantun talibun

Untuk berhibur menyenangkan hati

Juga merawat tradisi cerdik nenek moyang 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun