Menurut Ghozali Ansyah, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Batola, seperti dikutip dari Banjarmasin Tribunnews Selasa (8/10/19), menyatakan pihaknya saat ini sedang gencar-gencarnya mengembangkan vegetasi refugia atau tanaman bunga-bungaan yang ditanam di pematang sawah untuk pengendalian hama, termasuk tunggro.
"Hama seperti wereng tidak hanya tertarik kepada padi saja dan larinya hama penyebar penyakit, termasuk tunggro itu itu ke tanaman refugia dulu karena ada sari-sari bunga. Nah, di tanaman  refugia ini musuh alami seperti laba-laba, capung, tongket dan lainnya dengan beringas akan memakan wereng tersebut," katanya.
Menurutnya, kalau tanaman refugia sudah berkembang dengan baik, maka penurunan serangan penyakit akan lebih signifikan. Selain itu, kawasan pertanian akan menjadi lebih indah dan menarik, bahkan kedepan bisa dikembangkan menjadi kawasan agrowisata dengan begitu bisa menambah penghasilan petani.
Ibnu Medio Ginting, Kasi Perlindungan Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Batola, seperti dikutip dari Banjarmasin Tribunnews Selasa (8/10/19), menambahkan "pengembangan tanaman refugia ini untuk mengurangi pengembangan inteksida kimia dan cara alami yang dikembangkan petani di kawasan Cerbon ini terbukti cukup efektif berhasil mencegah serangan tungro yang dibawa oleh wereng.Â
Selain itu, vegetasi tanaman refugia ini kan indah dan menarik, sangat instagramable jadi layak menjadi spot swafoto. Kedepannya, pengembangan refugia diharapkan ada di setiap kecamatan!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H