Apa itu Refugia?
Refugia merupakan bentuk adopsi dari bahasa Spanyol refugio yang secara leksikal berarti berlindung yang dalam bahasa Inggris bisa diterjemahkan menjadi shelter.Â
Tapi dalam konteks ini refugia dimaksudkan sebagai  vegetasi di sekitar lahan pertanian yang berfungsi sebagai tanaman penghalang masuknya hama ke tanaman pokok dan sebagai rumah/mikrohabitat tempat berlindung (shelter), transit serta penyedia tepung sari untuk makanan alternatif predator, jika mangsa utama populasinya tidak ada di pertanaman pokok atau rendah (sumber kehidupan musuh alami).
Vegetasi refugia ini bisa dibentuk atau dibuat serta dibudidayakan di sekitar tanaman pokok dari berbagai jenis tanaman dengan kriteria memiliki bunga dengan warna mencolok, mudah ditanam dan cepat beregenerasi serta dapat dijadikan tanaman tumpang sari. Â Â
Ada beberapa jenis tanaman yang berpotensi dijadikan pembentuk vegetasi refugia, sepertiÂ
- Berbagai jenis tanaman bunga [bunga matahari (Helianthus annuus), beragam jenis bunga kertas zinnia (Zinnia peruviana), (Zinnia acerosa), (Zinnia bicolor), (Zinnia grandiflora), (Zinnia elegans) serta kenikir (Cosmos caudatus)],Â
- Beragam tanaman Gulma [terutama yang berasal dari famili asteraceae seperti babadotan (Ageratum conyzoides), Ajeran (Bidens pilosa L.), Bunga tahi ayam (Tagetes erecta)],Â
- Beberapa tumbuhan liar yang sering tumbuh di lahan sawah [bunga legetan (Synedrella nodiflora), pegagan (Centella asiatica), rumput setaria (Setaria sp.), rumput kancing ungu (Borreria repens) dan kacang hias atau kacang pentoi (Arachis pentoi) (Sinar Tani 2016)]
- Beberapa jenis sayuran juga berpotensi sebagai refugia sekaligus bahan pangan  [kacang panjang (Vigna unguiculata ssp. sesquipedalis), bayam (Amaranthus spp.), jagung (Zea mays)].Â
Eksotisnya Refugia di Barito Kuala
Desa Sungai Rasau, Kecamatan Cerbon (bukan Cirebon ya!), Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan mendadak diserbu para pelancong dalam beberapa hari ini! Uniknya, semua pelancong menyerbu area persawahan yang saat ini, galengan atau pematang sawahnya sedang cantik-cantiknya berhias warna-warni tanaman bunga.Â
Ya! Vegetasi yang terdiri dari beragam tanaman bunga warna-warni yang awalnya ditanam sebagai refugia itu, sekarang bunga-bunga indahnya sedang bermekaran secara serempak. Sudah pasti sangat cantik dan Instagrammable!
Pelancong yang datang tidak hanya dari desa tetangga atau kecamatan tetangga di Kabupaten Barito Kuala saja, tapi juga dari Kabupaten atau Kota Tetangga.Â
Selain karena warna-warni bunga-bunganya yang indah layaknya taman bunga di Batu Malang, lokasi sawah yang sangat mudah di jangkau karena di pinggir jalan raya menjadi alasan para pelancong untuk berfoto ria.Â
Apalagi, pemilik tanaman refugia tak melarang siapapun yang ingin mengambil foto dan berselfia, asal tidak mengganggu dan merusak vegetasi tanaman.
Semua berawal dari serangan virus penyakit tungro yang dibawa wereng hijau pada  113 hektar lahan pertanian padi lokal khususnya jenis siam halus dari total luas tanam 105.000 (105 ribu) hektar lebih di Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Menurut Ghozali Ansyah, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Batola, seperti dikutip dari Banjarmasin Tribunnews Selasa (8/10/19), menyatakan pihaknya saat ini sedang gencar-gencarnya mengembangkan vegetasi refugia atau tanaman bunga-bungaan yang ditanam di pematang sawah untuk pengendalian hama, termasuk tunggro.
"Hama seperti wereng tidak hanya tertarik kepada padi saja dan larinya hama penyebar penyakit, termasuk tunggro itu itu ke tanaman refugia dulu karena ada sari-sari bunga. Nah, di tanaman  refugia ini musuh alami seperti laba-laba, capung, tongket dan lainnya dengan beringas akan memakan wereng tersebut," katanya.
Menurutnya, kalau tanaman refugia sudah berkembang dengan baik, maka penurunan serangan penyakit akan lebih signifikan. Selain itu, kawasan pertanian akan menjadi lebih indah dan menarik, bahkan kedepan bisa dikembangkan menjadi kawasan agrowisata dengan begitu bisa menambah penghasilan petani.
Ibnu Medio Ginting, Kasi Perlindungan Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Batola, seperti dikutip dari Banjarmasin Tribunnews Selasa (8/10/19), menambahkan "pengembangan tanaman refugia ini untuk mengurangi pengembangan inteksida kimia dan cara alami yang dikembangkan petani di kawasan Cerbon ini terbukti cukup efektif berhasil mencegah serangan tungro yang dibawa oleh wereng.Â
Selain itu, vegetasi tanaman refugia ini kan indah dan menarik, sangat instagramable jadi layak menjadi spot swafoto. Kedepannya, pengembangan refugia diharapkan ada di setiap kecamatan!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H