Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kabut Asap? Ah, Kami Sudah Biasa!

14 September 2019   14:27 Diperbarui: 14 September 2019   20:00 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mobil ini hanya terlihat sorot lampunya (dokpri)

Puncaknya! Ketika pagi itu saya  harus berangkat kerja, dari batas kota Banjarmasin di Km 7 menuju kawasan industri dan pegudangan di seputar Liang Anggang, searah menuju Bandara Syamsoedin Noor. 

Tepat di bundaran Km 17, suasana seperti dunia lain untuk pertama kalinya saya alami!

Mobil ini hanya terlihat sorot lampunya (dokpri)
Mobil ini hanya terlihat sorot lampunya (dokpri)

Saat itu jarak pandang benar-benar di titik nol! Saat itu saya yakin ada banyak orang di sekitar saya berkendara. Saya ketahui dari suara deru motor dan teriakan pengendaranya, tapi wujud pengendaranya sama sekali tidak terlihat. 

Jangankan melihat pengendara di sekitar! Saat itu untuk melihat tangan sendiri saja nggak bisa!

Rekaman kejadian itu saya alami sendiri dipertengahan tahun 2006 dan terulang lagi di tahun 2015.

Untuk episode drama kabut asap  2006 sempat saya rekam dalam bentuk cerpen, tapi saya lupa posting dimana!

Untuk episode tahun 2015 sempat saya rekam dan saya publikasikan dalam bentuk berita singkat dengan judul Banjarmasin Pagi Ini, Serasa di "Dunia Lain" dan saat itu langsung mendapat label headline atau sekarang kita kenal dengan label artikel utama di Kompasiana. 

Inilah fakta selimut kabut asap di bumi kami, bumi borneo yang serial episodenya entah kapan akan tamat dan berakhir dengan ending yang menyenangkan layaknya sinetron di televisi kita.

Kami sudah terlalu terbiasa dengan teror kabut asap seperti ini, bahkan dengan level paling  mengerikan sekalipun!

Anak-anak main sepeda (dokpri)
Anak-anak main sepeda (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun