Puncaknya! Ketika pagi itu saya  harus berangkat kerja, dari batas kota Banjarmasin di Km 7 menuju kawasan industri dan pegudangan di seputar Liang Anggang, searah menuju Bandara Syamsoedin Noor.Â
Tepat di bundaran Km 17, suasana seperti dunia lain untuk pertama kalinya saya alami!
Saat itu jarak pandang benar-benar di titik nol! Saat itu saya yakin ada banyak orang di sekitar saya berkendara. Saya ketahui dari suara deru motor dan teriakan pengendaranya, tapi wujud pengendaranya sama sekali tidak terlihat.Â
Jangankan melihat pengendara di sekitar! Saat itu untuk melihat tangan sendiri saja nggak bisa!
Rekaman kejadian itu saya alami sendiri dipertengahan tahun 2006 dan terulang lagi di tahun 2015.
Untuk episode drama kabut asap  2006 sempat saya rekam dalam bentuk cerpen, tapi saya lupa posting dimana!
Untuk episode tahun 2015 sempat saya rekam dan saya publikasikan dalam bentuk berita singkat dengan judul Banjarmasin Pagi Ini, Serasa di "Dunia Lain"Â dan saat itu langsung mendapat label headline atau sekarang kita kenal dengan label artikel utama di Kompasiana.Â
Inilah fakta selimut kabut asap di bumi kami, bumi borneo yang serial episodenya entah kapan akan tamat dan berakhir dengan ending yang menyenangkan layaknya sinetron di televisi kita.
Kami sudah terlalu terbiasa dengan teror kabut asap seperti ini, bahkan dengan level paling  mengerikan sekalipun!