Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Saat Ampar-ampar Pisang dan Paris Barantai Menghentak Opening Ceremony Asian Games 2018

26 Agustus 2019   23:28 Diperbarui: 27 Agustus 2019   00:08 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang tidak bisa dipungkiri, kemegahan artistik Opening Ceremony yang diramu dari eksotika berbagai produk budaya tradisional khas Indonesia yang dikemas secara cerdas dan berkelas internasional oleh anak-anak bangsa yang tercatat sebagai profesional di bidangnya masing-masing ini membuat Opening Ceremony tampak lebih "berwarna" dan hebatnya mampu merubah sebuah tradisi dalam sebuah acara Opening Ceremony gelaran pesta olahraga akbar.

Jika biasanya, defile atlit dan official dari semua negara peserta yang menjadi daya tarik utama sebuah opening ceremony, khusus di Asian Games ke-18 ini beda! Di sini, daya tarik utama bergeser pada penampilan atraktif ribuan penari yang menampilkan atraksi kolosal yang diiringi berbagai lagu daerah secara medley yang dipadu dengan tata panggung serta atraksi kembang api (flare) yang semakin membuat suasana semakin meriah dan full artistik. 

Segmen inilah yang diyakini banyak pihak menjadi "kunci" pembuka dari kemegahan Opening Ceremony Asian Games 2018, Jakarta-Palembang. Tema Opening Ceremony : Unity in Diversity dan tema Asian Games : Energy of Asia, benar-benar diterjemahkan secara brilian di atas panggung raksasa di dalam Stadion Gelora Bung Karno, selama hampir tiga jam.

Dari tema Unity in Diversity, muncul desain panggung yang "Indonesia banget!" Diorama pegunungan berikut terasering sawah dan tampias air terjun cantik yang hijau segar, semakin dramatis ketika di kombinasikan dengan teatrikal pencahayaan yang eksotis.

Fragmen ini mengingatkan kita pada kekayaan "Indonesia"! Puluhan ribu pulau, laut yang kaya, ratusan etnis dan bahasa serta banyaknya agama yang diakui, semuanya dirajut oleh semangat kebersamaan dalam spirit Unity in Diversity alias Bhinneka Tunggal Ika.

Sampai saat ini, Indonesia tetap menjadi contoh terbaik bagi dunia, bagaimana keragaman serta kemajemukan sebuah bangsa justru menjadi pengikat dan pemersatu yang kuat.
Kita patut bangga menjadi Bangsa Indonesia, karena bukan persamaan yang membuat kita besar tetapi justeru perbedaanlah yang membuat kita kuat dan tahan banting. 

Inilah Indonesia kita! Kekuatan dahsyat Energy of Asia yang sebenarnya yang suatu saat nanti akan mengguncang dunia.

Tarian kolosal Ratoeh Jaro, tarian tradisional penggugah semangat dari bumi Serambi Mekah, Aceh yang merupakan merupakan modifikasi penggabungan beberapa jenis tarian khas Aceh seperti tari Saman, Ratoeh Doek, Loloek Puloe, Ratep Meuseukat dan Ratu Bantai dipilih oleh duo koreografer andal Denny Malik dan Eko Suprianto sebagai "magnet" untuk membuka penyambutan kedatangan para tamu kehormatan.

Kekompakan, konfigurasi gerak dan kostum para penari yang memunculkan berbagai penampakan konfigurasi unik dalam bentuk gradasi warna maupun gradasi tekstur aneka bentuk berhasil mengundang decak kagum para penonton yang secara spontan menjadikan Gelora Bung Karno kembali bergemuruh.

Menariknya, dalam sajian budaya yang masuk dalam segmen upacara selamat datang ini, dua dari beberapa lagu daerah yang menjadi pengiring ribuan penari itu adalah Ampar-Ampar Pisang dan Paris Barantai, dua lagu daerah Banua Kalimantan Selatan.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun