Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Saat Ampar-ampar Pisang dan Paris Barantai Menghentak Opening Ceremony Asian Games 2018

26 Agustus 2019   23:28 Diperbarui: 27 Agustus 2019   00:08 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesaat sebelum Opening Asian Games 2018, Jakarta-Palembang (@kaekaha)

Bulan Agustus, tepat Setahun yang lalu bangsa Indonesia dipercaya oleh bangsa-bangsa di benua Asia untuk menjadi tuan rumah perhelatan pesta olahraga terbesar kedua di dunia setelah Olimpiade, yaitu Asian Games, pesta olahraga khusus bangsa-bangsa Asia yang saat itu memasuki edisi  ke-18 dan diselenggarakan di Jakarta serta Palembang, Sumatera Selatan.

Pesta olahraga yang saat itu mengambil tema sentral  Energy of Asia ini benar-benar menebarkan gebyar pesona Indonesia sebagai energi Asia yang sebenarnya! Bahkan, sampai saat ini dahsyatnya suguhan Opening Ceremony yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno pada tanggal 18-8-2018 itu benar-benar "ngangeni" banyak orang! Apalagi bagi saya pribadi yang saat itu mendapat undangan khusus dari kementerian Kominfo untuk melihat langsung moment bersejarah tersebut dengan hadir langsung di Gelora Bung Karno.

Baca Juga : Kisah Serunya Berjumpa dengan Pemudi-pemuda Dari 34 Propinsi Indonesia

Ternyata, upacara pembukaan Asian Games 2018 yang mengambil tema Unity in Diversity yang kurang lebih bisa diterjemahkan sebagIai Bhinneka Tunggal Ika itu, rupanya sukses mencuri perhatian masyarakat dunia internasional.

Menurut INASGOC (Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee), panitia lokal Asian Games 2018, total broadcast dan media asing yang terdaftar di panitia untuk meliput Asian Games termasuk pada malam Opening Ceremony adalah sekitar 11.000 orang.

Sesaat sebelum Opening Ceremony (@kaekaha)
Sesaat sebelum Opening Ceremony (@kaekaha)

Mereka berasal dari berbagai media dan broadcaster mainstream yang tersebar di seluruh dunia, seperti BeIn Sport, FOX, Reuters, CNN, Straight Times dll. Merekalah yang menyebarkan berita dahsyatnya kemegahan Opening Ceremony Asian Games 2018 ke seluruh pelosok dunia.

Hebatnya lagi,  Twitter Indonesia saat itu secara resmi mengumumkan, bahwa tagar #OpeningCeremonyAsianGames2018 dalam tempo kurang dari satu hari saja, langsung melejit menjadikan tagar tersebut sebagai trending topic dunia.

Tidak hanya itu, Twitter Indonesia juga merilis peta sebaran percakapan di Twitter terkait acara pembukaan Asian Games 2018 tersebut yang ternyata tidak hanya di seputar Indonesia dan Benua Asia saja, tapi juga menyebar sampai ke pelosok berbagai negara di benua Australia, Eropa, Amerika dan Afrika.

Fakta-fakta diatas "hanya" sebagian kecil dari fakta riil di lapangan. Bahkan dari media sosial, sample data hanya diambil dari Twitter saja, belum merambah ke media sosial mainstream lainnya seperti Facebook, Instagram, You Tube, LINE dan yang lainnya. Tapi setidaknya, dari data diatas kita bisa melihat bagaimana dahsyatnya grand Opening Asian Games 2018 saat itu.

Memang tidak bisa dipungkiri, kemegahan artistik Opening Ceremony yang diramu dari eksotika berbagai produk budaya tradisional khas Indonesia yang dikemas secara cerdas dan berkelas internasional oleh anak-anak bangsa yang tercatat sebagai profesional di bidangnya masing-masing ini membuat Opening Ceremony tampak lebih "berwarna" dan hebatnya mampu merubah sebuah tradisi dalam sebuah acara Opening Ceremony gelaran pesta olahraga akbar.

Jika biasanya, defile atlit dan official dari semua negara peserta yang menjadi daya tarik utama sebuah opening ceremony, khusus di Asian Games ke-18 ini beda! Di sini, daya tarik utama bergeser pada penampilan atraktif ribuan penari yang menampilkan atraksi kolosal yang diiringi berbagai lagu daerah secara medley yang dipadu dengan tata panggung serta atraksi kembang api (flare) yang semakin membuat suasana semakin meriah dan full artistik. 

Segmen inilah yang diyakini banyak pihak menjadi "kunci" pembuka dari kemegahan Opening Ceremony Asian Games 2018, Jakarta-Palembang. Tema Opening Ceremony : Unity in Diversity dan tema Asian Games : Energy of Asia, benar-benar diterjemahkan secara brilian di atas panggung raksasa di dalam Stadion Gelora Bung Karno, selama hampir tiga jam.

Dari tema Unity in Diversity, muncul desain panggung yang "Indonesia banget!" Diorama pegunungan berikut terasering sawah dan tampias air terjun cantik yang hijau segar, semakin dramatis ketika di kombinasikan dengan teatrikal pencahayaan yang eksotis.

Fragmen ini mengingatkan kita pada kekayaan "Indonesia"! Puluhan ribu pulau, laut yang kaya, ratusan etnis dan bahasa serta banyaknya agama yang diakui, semuanya dirajut oleh semangat kebersamaan dalam spirit Unity in Diversity alias Bhinneka Tunggal Ika.

Sampai saat ini, Indonesia tetap menjadi contoh terbaik bagi dunia, bagaimana keragaman serta kemajemukan sebuah bangsa justru menjadi pengikat dan pemersatu yang kuat.
Kita patut bangga menjadi Bangsa Indonesia, karena bukan persamaan yang membuat kita besar tetapi justeru perbedaanlah yang membuat kita kuat dan tahan banting. 

Inilah Indonesia kita! Kekuatan dahsyat Energy of Asia yang sebenarnya yang suatu saat nanti akan mengguncang dunia.

Tarian kolosal Ratoeh Jaro, tarian tradisional penggugah semangat dari bumi Serambi Mekah, Aceh yang merupakan merupakan modifikasi penggabungan beberapa jenis tarian khas Aceh seperti tari Saman, Ratoeh Doek, Loloek Puloe, Ratep Meuseukat dan Ratu Bantai dipilih oleh duo koreografer andal Denny Malik dan Eko Suprianto sebagai "magnet" untuk membuka penyambutan kedatangan para tamu kehormatan.

Kekompakan, konfigurasi gerak dan kostum para penari yang memunculkan berbagai penampakan konfigurasi unik dalam bentuk gradasi warna maupun gradasi tekstur aneka bentuk berhasil mengundang decak kagum para penonton yang secara spontan menjadikan Gelora Bung Karno kembali bergemuruh.

Menariknya, dalam sajian budaya yang masuk dalam segmen upacara selamat datang ini, dua dari beberapa lagu daerah yang menjadi pengiring ribuan penari itu adalah Ampar-Ampar Pisang dan Paris Barantai, dua lagu daerah Banua Kalimantan Selatan.


Sungguh, saking bangganya mendengar lagu daerah saya menggema di Gelora Bung Karno yang sedang dalam puncak euforia dan saat itu tersiar secara langsung ke seluruh dunia, membuat saya yang saat itu menyaksikan secara langsung moment bersejarah di Gelora Bung Karno merasa merinding dan akhirnya tak berdaya juga untuk sekedar membendung lelehan air mata.

Saya sangat bersyukur, lagu-lagu daerah termasuk dua lagu dari Kalimantan Selatan yang saat itu menggema sampai keseluruhan pelosok dunia berhasil mewarnai indahnya konfigurasi kanvas keIndonesiaan kita, sehingga masyarakat dunia bisa lebih mengenal dan melihat Indonesia secara utuh.

Saya benar-benar merasa sangat beruntung malam itu, bisa menjadi salah satu dari sekian puluh ribu pasang mata yang bisa melihat secara langsung opening ceremony Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno pada tanggal 18 Agustus 2018 lalu.

 

Artikel dengan judul dan isi serupa pernah dimuat dalam harian Banjarmasin Post dan Blog Pribadi “Kalbuning Manahati

Banjarmasinpost.co.id
Banjarmasinpost.co.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun